Dalam dunia jaringan, komputer tidak mewakili dengan nama seperti yang dilakukan manusia. Mereka mewakili dengan angka, karena itulah bagaimana komputer dan perangkat serupa lainnya berkomunikasi dan mengidentifikasi satu sama lain melalui jaringan, yaitu dengan menggunakan angka seperti alamat IP. 

Untuk menjembatani kesenjangan komunikasi antara komputer dan manusia serta untuk membuat komunikasi jauh lebih mudah, terciptalah solusi yang bernama DNS. DNS server adalah perangkat lunak yang melacak nama domain dan alamat IP. Yuk simak artikel ini lebih lanjut untuk penjelasan lebih detail mengenai DNS server. 

Apa Itu DNS Server? 

DNS server adalah server komputer yang menyimpan database nama host dan alamat IP yang sesuai dan dalam kebanyakan situasi menyelesaikan atau menerjemahkan nama – nama itu ke alamat IP yang diminta. DNS server menggunakan perangkat lunak khusus dan bertukar informasi satu sama lain menggunakan protokol khusus. 

DNS server bertindak sebagai perantara antara manusia dan komputer. Semua mesin yang terhubung ke internet, dari komputer dan smartphone ke server yang mengirimkan konten untuk situs web besar menggunakan angka untuk mencari dan berkomunikasi satu sama lain. Angka – angka ini disebut sebagai alamat IP. DNS server membantu menerjemahkan alamat numerik ini ke dalam nama domain yang kita masukkan saat menjelajah internet.

Baca Juga:   Kenali Apa itu Microservices dan Kelebihannya dalam Pembuatan Aplikasi

Sebagai contoh, jika anda ingin mengakses nevacloud.com, anda biasanya hanya mengetikkan URL ini ke address bar. Sekarang, bagaimana jika alih – alih mengetikkan URL anda harus mengetikkan 103.147.154.140 (alamat IP yang sebenarnya dari situs web Nevacloud). Tentu akan lebih sulit untuk diingat bukan? Tanpa DNS server, kita akan dipaksa untuk menghafal semua IP dari situs web yang ingin kita jangkau.

Fungsi DNS Server

Dari pengertian di atas, salah satu fungsi DNS adalah sebagai penerjemah antara pengguna dan server. Namun, selain fungsi tersebut, DNS juga memiliki fungsi sebagai berikut:

  • Pemetaan nama host dan alamat IP yang tersedia secara global. 
  • Meminta informasi alamat IP situs web berdasarkan nama domain. 
  • Menerjemahkan dan mengubah nama host menjadi alamat IP dan sebaliknya. 
  • Mencari alamat host untuk memenuhi permintaan pelanggan. 
  • Sistem caching berperan dalam mengambil data yang sesuai. 
  • DNS server dapat mengidentifikasi komputer di jaringan Anda sebagai titik. 
  • Temukan server yang tepat dan permudah pengiriman email. 
  • Melindungi aktivitas transfer data saat pengguna berada di situs web Anda.

Cara Kerja DNS Server

Saat anda mengetikkan alamat situs web ke address bar browser anda untuk pertama kalinya, DNS server mulai mencari situs yang ingin anda kunjungi. Ini dilakukan dengan mengirimkan permintaan DNS ke beberapa server. Setiap server menerjemahkan bagian berbeda dari nama domain yang anda masukkan. Proses menerjemahkan dan mencari nama ini juga dikenal sebagai DNS resolution. Ini adalah server yang sedang ditanyakan dalam proses tersebut:

  • DNS Resolver : mendapatkan permintaan untuk menemukan alamat IP untuk nama domain. Server ini melakukan kerja keras untuk mencari tahu dimana situs yang ingin anda kunjungi sebenarnya berada di internet.
  • Root Server : mendapatkan permintaan pertama dan memberikan respons yang menginformasikan penyelesaian DNS alamat server Top Level Domain (TLD) yang menyimpan informasi situs. Top Level Domain adalah bagian .com atau .id dari nama domain yang anda ketikkan ke dalam address bar.
  • TLD Server : DNS resolver mengkueri TLD server yang mengembalikan authoritative name server tempat situs sebenarnya dikembalikan.
  • Authoritative Name Server : terakhir, DNS resolver akan mengirim kueri ke server ini untuk menentukan alamat IP yang tepat dari situs web yang anda cari. 
Baca Juga:   Cara Install aaPanel di VPS

Setelah alamat IP dikembalikan, situs web yang ingin anda kunjungi kemudian ditampilkan di browser web anda. Meskipun kedengarannya seperti banyak sekali pekerjaan yang dilakukan, seluruh proses ini terjadi dalam beberapa detik saja. Bahkan dapat terjadi dalam milidetik untuk kedua kalinya anda mengunjungi situs web yang sama karena browser web akan mengambil informasi yang sudah tersimpan dalam cache nya (dengan asumsi anda tidak menghapus cache browser anda).

Caching dilakukan dengan mengambil alamat IP yang benar untuk situs web tertentu yang kemudian resolver akan menyimpan informasi tersebut dalam cache untuk waktu yang terbatas. Selama periode waktu ini, jika ada klien lain yang mengirim permintaan untuk nama domain tersebut, resolver dapat melewati proses pencarian DNS dan hanya menanggapi klien dengan alamat IP yang disimpan dalam cache. 

Setelah batas waktu caching berakhir, resolver harus mengambil alamat IP lagi, membuat entri baru dalam cache nya. Batas waktu ini, disebut dengan time-to-live (TTL) ditetapkan secara eksplisit dalam data DNS untuk setiap situs. Biasanya TTL berada dalam kisaran 24-48 jam. TTL diperlukan karena server web terkadang mengubah alamat IP mereka sehingga resolver tidak dapat melayani IP yang sama dari cache tanpa batas. 

Jenis DNS 

DNS server membuat DNS record untuk memberikan informasi penting tentang domain atau nama host, terutama alamat IP saat ini. Jenis catatan DNS yang paling umum adalah:

Address Mapping Record (A Record)

Juga dikenal sebagai DNS host record, menyimpan nama host dan alamat IPv4 yang sesuai.

IP Version 6 Address Record (AAA Record)

Menyimpan nama host dan alamat IPv6 yang sesuai.

Canonical Name Record (CNAME)

Dapat digunakan untuk alias nama host ke nama host yang lain. Ketika klien DNS meminta catatan yang berisi CNAME, yang menunjuk ke nama host lain, proses resolusi DNS diulang dengan nama host baru. 

Baca Juga:   OS Linux: Pengertian, Fungsi dan Keunggulan

Mail Exchanger Record (MX Record)

Menentukan server email SMTP untuk domain, yang digunakan untuk merutekan email keluar ke server email.

Name Server Record (NS Record)

Menentukan bahwa zona DNS, seperti “contoh.com” didelegasikan ke authoritative name server tertentu dan menyediakan alamat name server.

Reverse-lookup Pointer Record (PTR Record)

Memungkinkan DNS resolver memberikan alamat IP dan menerima nama host (reverse DNS lookup).

Certificate Record (CERT Record)

Menyimpan sertifikat enkripsi seperti PKIX, SPKI, PGP, dan sebagainya.

Service Location (SRV Record)

Data lokasi layanan, seperti MX tetapi untuk protokol komunikasi lainnya.

Text Record (TXT Record)

Biasanya membawa data yang dapat dibaca mesin seperti enkripsi oportunistik, kerangka kebijakan pengirim, DKIM, DMARC, dll.

Start of Authority (SOA Record)

Catatan ini muncul di awal file zona DNS saat ini, detail kontak untuk administrator domain, nomor seri domain, dan informasi tentang seberapa sering informasi DNS untuk zona ini harus di refresh.

Tertarik Untuk Menggunakan Cloud Server yang Cepat Tanpa Ribet dari Nevacloud?

DNS adalah teknologi yang memudahkan kita semua untuk menjelajah Internet. Anda sudah tidak perlu lagi mengingat alamat IP yang rumit untuk dapat mengakses situs web. Nama domain yang lebih manusiawi membuat situs web Anda lebih mudah untuk mengakses situs web.

Keamanan data web juga dapat anda rasakan dengan memanfaatkan server DNS. Semua aktivitas akses data dialihkan melalui server DNS Anda terlebih dahulu. Oleh karena itu, setiap aktivitas akses data dapat difilter dan dibuat lebih aman. Nah, terlepas dari itu. Jika anda sedang bingung mencari cloud server yang cepat dengan manajemen yang mudah. Cloud server dari Nevacloud adalah solusi ideal yang bisa anda gunakan. Kunjungi Nevacloud untuk mendapatkan cloud server anda!

Avatar for Titis Nur Pratomo

About Author

Titis Nur Pratomo

SEO Specialist at Deneva | Helping Increase Business Visibility in Search Engine | SEO & WordPress Enthusiast