Docker adalah platform terbuka untuk mengembangkan, mengirimkan, dan menjalankan aplikasi. Docker memungkinkan Anda memisahkan aplikasi dari infrastruktur Anda sehingga software dapat disampaikan dengan cepat.
Dengan Docker, Anda dapat mengelola infrastruktur Anda dengan cara yang sama Anda mengelola aplikasi Anda. Dengan menggunakan kontainer, Docker memastikan bahwa aplikasi Anda akan berjalan dalam lingkungan yang sama, terlepas dari di mana ia di-deploy.
Keunggulan Docker termasuk kemudahan penggunaan, kecepatan deployment, isolasi sumber daya, skalabilitas, dan kemampuan untuk menjalankan aplikasi secara konsisten di berbagai lingkungan. Ini sangat berguna dalam pengembangan software, testing, dan produksi, karena memungkinkan untuk cepat berpindah antara lingkungan ini tanpa harus mengubah kode.
Persyaratan Sistem untuk Instalasi Docker
Persyaratan sistem untuk instalasi Docker bervariasi tergantung pada sistem operasi yang digunakan. Untuk sebagian besar distribusi Linux seperti Ubuntu, CentOS, dan Debian, Docker memerlukan versi kernel minimal 3.10. Docker juga tersedia untuk Windows dan macOS, tetapi dengan persyaratan sistem yang spesifik untuk masing-masing platform. Penting untuk memeriksa dokumentasi resmi Docker untuk persyaratan sistem terbaru sebelum melakukan instalasi.
Persiapan Sebelum Instalasi
Memilih VPS yang Tepat
Pemilihan Virtual Private Server (VPS) yang tepat adalah langkah awal yang penting. Faktor yang perlu dipertimbangkan termasuk sistem operasi yang didukung, sumber daya (CPU, memori, dan ruang penyimpanan), dan harga. Docker berjalan di atas Linux, jadi VPS dengan akses root ke distribusi Linux yang didukung adalah pilihan yang baik.
Akses ke VPS (SSH)
Setelah memilih VPS, Anda perlu mengaksesnya menggunakan Secure Shell (SSH). SSH adalah protokol jaringan yang memungkinkan pertukaran data melalui saluran aman antara dua perangkat jaringan. Untuk mengakses VPS Anda, Anda akan memerlukan alamat IP server, nama pengguna (biasanya root), dan password atau kunci SSH pribadi.
Instalasi Docker
Update Sistem VPS
Langkah pertama dalam instalasi Docker adalah memastikan sistem VPS Anda terkini. Ini dapat dilakukan dengan menjalankan perintah:
sudo apt-get update
sudo apt-get upgrade
Perintah ini akan memperbarui daftar paket dan versi mereka, serta meng-upgrade semua paket ke versi terbaru.
Install Docker
Menambahkan Repository Docker
Sebelum menginstall Docker Engine, Anda perlu menambahkan repository Docker ke sistem Anda dengan:
sudo apt-get install \
apt-transport-https \
ca-certificates \
curl \
software-properties-common
curl -fsSL https://download.docker.com/linux/ubuntu/gpg | sudo apt-key add -
sudo add-apt-repository \
"deb [arch=amd64] https://download.docker.com/linux/ubuntu \
$(lsb_release -cs) \
stable"
Menginstall Docker Engine
Setelah menambahkan repository Docker, Anda bisa menginstall Docker Engine dengan:
sudo apt-get update
sudo apt-get install docker-ce
Verifikasi Instalasi
Untuk memastikan bahwa Docker telah terinstall dengan benar, Anda dapat menjalankan:
sudo docker run hello-world
Perintah ini akan menjalankan kontainer hello-world, yang jika berhasil, akan mencetak pesan bahwa Docker berjalan dengan sukses.
Konfigurasi Pasca-Instalasi
Mengatur Docker untuk Start pada Boot
Untuk memastikan Docker berjalan setiap kali sistem Anda di-boot, gunakan perintah:
sudo systemctl enable docker
Menambahkan User ke Grup Docker
Untuk mengizinkan user non-root menjalankan perintah Docker tanpa sudo, tambahkan user Anda ke grup Docker:
sudo usermod -aG docker ${USER}
Ingat untuk log out dan log in kembali agar perubahan ini diterapkan.
Testing dengan Contoh Aplikasi Lain
Setelah konfigurasi dasar selesai, Anda dapat menguji Docker dengan menjalankan contoh aplikasi lain, seperti web server Nginx:
sudo docker run -d -p 80:80 docker/getting-started
Penggunaan Dasar Docker
Mengunduh Images Docker
Docker images adalah template yang digunakan untuk membuat kontainer. Untuk mengunduh image dari Docker Hub, gunakan perintah:
sudo docker pull [nama_image]
Menjalankan Container Docker
Menjalankan container Docker adalah dasar dari penggunaan Docker. Setelah mengunduh image, Anda dapat menjalankan container berdasarkan image tersebut dengan menggunakan perintah docker run. Misalnya, untuk menjalankan container menggunakan image nginx, perintahnya adalah:
sudo docker run -d -p 80:80 nginx
Perintah ini menjalankan container nginx di background (-d untuk detached mode) dan memetakan port 80 pada host ke port 80 pada container, memungkinkan Anda mengakses web server nginx melalui port 80 host.
Mengelola Container Docker (start, stop, remove)
Mengelola container Docker sangat penting untuk pengelolaan aplikasi Anda. Docker menyediakan serangkaian perintah untuk mengelola siklus hidup container:
- Start Container:
sudo docker start [CONTAINER_ID atau NAMES]
digunakan untuk memulai container yang telah dihentikan. - Stop Container:
sudo docker stop [CONTAINER_ID atau NAMES]
menghentikan container yang sedang berjalan. Docker akan mengirim sinyal SIGTERM ke proses utama dalam container, memberikan waktu untuk shutdown yang bersih. - Remove Container: sudo docker rm
[CONTAINER_ID atau NAMES]
menghapus container dari sistem Anda. Perintah ini hanya dapat digunakan pada container yang telah dihentikan. Untuk menghapus container yang sedang berjalan, gunakanflag -f
untuk force.
Selain itu, Docker menyediakan perintah untuk melihat logs (docker logs), mengeksekusi perintah dalam container yang sedang berjalan (docker exec), dan banyak lagi, yang semuanya membantu dalam pengelolaan container.
Kesimpulan (Lanjutan)
Docker menyederhanakan proses deployment aplikasi dengan menyediakan lingkungan yang konsisten untuk aplikasi, terlepas dari di mana ia di-deploy. Dengan memisahkan aplikasi dari infrastruktur underlying, Docker memungkinkan developer fokus pada pengembangan aplikasi tanpa khawatir tentang konfigurasi lingkungan. Ini juga memudahkan proses integrasi dan deployment berkelanjutan (CI/CD), mempercepat pengembangan dan deployment aplikasi.
Manfaat menggunakan Docker di VPS meliputi:
- Isolasi Aplikasi: Setiap aplikasi berjalan dalam kontainer yang terisolasi, meminimalkan konflik antar aplikasi.
- Efisiensi Sumber Daya: Docker menggunakan sumber daya sistem dengan lebih efisien dibandingkan VM tradisional, memungkinkan lebih banyak aplikasi berjalan pada hardware yang sama.
- Portabilitas Aplikasi: Aplikasi yang dikontainerisasi dengan Docker dapat dengan mudah dipindahkan antar lingkungan, dari pengembangan lokal ke server produksi, tanpa perubahan.
Penggunaan Docker telah menjadi praktik standar dalam pengembangan software modern, menyediakan solusi yang efisien dan fleksibel untuk masalah deployment dan skalabilitas aplikasi.