Dalam dunia software development yang semakin canggih, pendekatan tradisional sering kali tidak mampu mengikuti kebutuhan pasar yang cepat berubah. CI/CD atau CICD adalah solusi yang memungkinkan tim pengembang untuk bekerja lebih cepat, konsisten, dan andal dalam menghadirkan produk berkualitas tinggi.

Artikel ini akan mengupas lengkap tentang apa itu CI/CD, mulai dari pengertian, konsep dasar, manfaat, hingga beberapa tools yang umum digunakan. Dengan memahami CI/CD, kamu dapat melihat betapa pentingnya proses ini dalam meningkatkan efisiensi dan kualitas pengembangan perangkat lunak.

Apa itu CI/CD?

Source: Blog.opsmx.com

CI/CD adalah singkatan dari Continuous Integration/Continuous Delivery atau Continuous Deployment. CICD adalah pendekatan dalam pengembangan perangkat lunak yang mengotomatiskan proses testing dan deployment, sehingga tim dapat dengan cepat mengidentifikasi dan memperbaiki bug. Misalnya, saat kamu sedang membangun aplikasi e-learning dan ingin mengujinya. Nah, di sinilah peran CI/CD bisa kamu manfaatkan untuk melakukan pengujian pada aplikasi yang telah kamu kerjakan.

CI/CD mampu memastikan setiap perubahan yang dilakukan pada kode dapat langsung diuji dan di-deploy ke lingkungan produksi dengan lebih cepat dan andal. Dengan begitu, tim pengembang bisa menghadirkan fitur-fitur baru tanpa harus khawatir dengan risiko kerusakan sistem.

Konsep CI/CD

Source: Freepik

Di dalam CI/CD terdapat beberapa konsep utama, yaitu Continuous Integration, Continuous Delivery, dan Continuous Deployment. Ketiga konsep ini saling berkaitan namun memiliki fungsi yang berbeda. Berikut adalah penjelasannya:

1. Continuous Integration (CI)

Continuous Integration, atau CI, adalah praktik yang membuat repository bersama untuk mengintegrasikan kode secara berkala, biasanya beberapa kali dalam sehari. Setiap kali seorang pengembang menyimpan atau men-commit kode baru, CI akan secara otomatis menjalankan serangkaian tes untuk memastikan bahwa kode tersebut tidak menyebabkan masalah atau konflik. CI bertujuan untuk mengidentifikasi bug atau error sedini mungkin, sehingga lebih mudah untuk diperbaiki.

Keuntungan utama CI adalah mengurangi “integration headaches,” yaitu saat kode dari beberapa pengembang berbeda harus digabungkan dan diuji bersama dalam satu sistem. Dengan adanya CI, setiap commit kode baru bisa langsung diuji dan divalidasi, sehingga pengembang dapat melacak setiap masalah kecil sebelum menjadi masalah besar.

2. Continuous Delivery (CD)

Continuous Delivery adalah praktik yang mengotomatiskan proses pengujian dan pembuatan versi produk baru hingga siap untuk di-deploy ke lingkungan produksi kapan saja. Dengan CD, kode yang telah diuji melalui CI kemudian dilanjutkan ke tahap persiapan untuk deployment. Dalam tahap ini, CD memastikan bahwa versi yang dihasilkan stabil, sesuai standar, dan siap untuk dipublikasikan ke pengguna.

Continuous Delivery memungkinkan tim pengembang untuk merilis versi baru secara berkala dengan tingkat risiko yang lebih rendah. Meski proses ini tetap membutuhkan persetujuan manual dari pengembang untuk benar-benar dipublikasikan, CD sangat membantu tim pengembang dalam menyederhanakan proses rilis aplikasi.

Baca Juga:   11+ Control Panel VPS Terbaik [Gratis dan Berbayar]

3. Continuous Deployment (CD)

Continuous Deployment adalah tahap lebih lanjut dari Continuous Delivery. Di sini, setiap perubahan kode yang telah berhasil melewati tahap pengujian dan pembuatan versi akan secara otomatis langsung di-deploy ke lingkungan produksi tanpa persetujuan manual. Dengan kata lain, Continuous Deployment menghilangkan kebutuhan intervensi manusia dalam proses rilis produk.

Manfaat utama dari Continuous Deployment adalah kecepatan. Tim pengembang dapat merilis versi baru atau fitur-fitur perbaikan dalam waktu singkat, memberikan respons yang lebih cepat terhadap permintaan pengguna atau perbaikan bug. Namun, Continuous Deployment membutuhkan pengujian otomatis yang sangat andal agar setiap perubahan yang di-deploy ke produksi tidak membawa masalah.

Manfaat CI/CD

Source: YouTube

Penerapan CI/CD dalam pengembangan perangkat lunak menawarkan banyak keuntungan, baik bagi pengembang maupun bagi organisasi secara keseluruhan. Berikut adalah lima manfaat utama dari CI/CD yang dapat membantu meningkatkan efisiensi tim pengembang, mengurangi risiko kesalahan, serta memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik:

1. Meningkatkan Kecepatan dan Efisiensi Pengembangan

Salah satu manfaat terbesar dari CI/CD adalah meningkatkan kecepatan pengembangan perangkat lunak secara keseluruhan. Proses Continuous Integration (CI) memastikan setiap perubahan kode diuji secara otomatis, sehingga memungkinkan tim pengembang untuk mendeteksi dan mengatasi bug lebih awal. Dengan pengujian otomatis yang berjalan secara paralel, waktu yang dibutuhkan untuk mengidentifikasi masalah jauh lebih singkat dibandingkan metode manual.

Pada tahap Continuous Delivery (CD), setelah proses pengujian selesai, kode siap untuk dirilis kapan saja tanpa perlu banyak persiapan tambahan. Kemampuan ini memungkinkan tim untuk merespons lebih cepat terhadap permintaan pasar atau kebutuhan bisnis yang dinamis, menjadikan produk lebih responsif dan relevan bagi pengguna.

2. Meminimalisir Resiko Kesalahan dalam Proses Pengembangan

CI/CD memungkinkan tim pengembang untuk mengurangi risiko kesalahan dalam proses pengembangan, terutama dalam integrasi kode dan deployment. Saat setiap perubahan pada kode diuji secara otomatis, potensi munculnya bug atau kesalahan pada versi produksi dapat diminimalisir.

CI/CD juga menyediakan lingkungan pengujian yang mirip dengan produksi sehingga perubahan kode diuji secara mendalam sebelum diimplementasikan. Hal ini sangat penting terutama bagi sistem yang menggunakan Rest API, di mana stabilitas koneksi antar aplikasi bergantung pada integrasi kode yang baik dan andal. Selain itu, CI/CD membantu memastikan setiap pembaruan tidak merusak fitur-fitur yang sudah ada, yang sangat penting dalam lingkungan pengembangan kompleks yang melibatkan berbagai modul atau layanan.

3. Mengurangi Biaya Operasional Jangka Panjang

Dengan mengotomatiskan proses pengujian dan deployment, CI/CD secara signifikan mengurangi kebutuhan tenaga kerja manual. Pengujian otomatis juga membantu menurunkan biaya perbaikan bug pada tahap akhir, karena bug bisa terdeteksi sejak awal pengembangan. Hal ini tentunya lebih hemat biaya dibandingkan jika harus memperbaiki bug yang sudah ada di lingkungan produksi, yang sering kali memerlukan waktu dan biaya yang besar untuk penanganannya.

Selain itu, CI/CD mengurangi ketergantungan pada penyimpanan lokal, karena seluruh proyek dapat dikelola melalui sistem seperti object storage berbasis cloud server. Ini tidak hanya mempermudah kolaborasi antar tim, tetapi juga mengurangi kebutuhan ruang penyimpanan fisik dan perangkat keras, yang pada akhirnya menghemat biaya infrastruktur perusahaan.

Baca Juga:   Pengenalan dan Penggunaan cPanel

4. Memperbaiki Pengelolaan dan Transparansi Kode

CI/CD menyediakan proses otomatis dan terstruktur yang memudahkan pengelolaan dan transparansi kode di seluruh tim pengembang. Setiap perubahan pada kode yang masuk ke sistem CI/CD akan dilacak dan didokumentasikan dengan baik, sehingga seluruh tim dapat melihat dan memahami perubahan tersebut. Dengan adanya metadata, seluruh informasi mengenai perubahan kode, versi, hingga deployment history akan tersimpan dan terdokumentasi dengan baik, yang dapat membantu tim dalam proses troubleshooting di masa depan.

Pengelolaan kode yang lebih baik memungkinkan kolaborasi yang lebih baik antar anggota tim, karena seluruh anggota tim dapat mengikuti perkembangan kode secara real-time. Selain itu, dengan dokumentasi yang lengkap, CI/CD membantu meningkatkan akurasi dan kemudahan proses review kode. Metadata adalah elemen penting dalam CI/CD karena memberikan konteks terhadap setiap perubahan, seperti siapa yang mengubah kode dan kapan perubahan dilakukan.

5. Meningkatkan Kepuasan Pengguna Melalui Rilis Cepat dan Teratur

Dengan CI/CD, tim pengembang bisa melakukan rilis aplikasi atau pembaruan produk secara berkala tanpa perlu menunggu lama. Setiap kali ada perubahan atau penambahan fitur, sistem CI/CD akan langsung menjalankan proses pengujian dan persiapan untuk deployment. Hal ini memungkinkan tim pengembang untuk memberikan pembaruan yang lebih cepat dan lebih sering, sehingga pengguna bisa mendapatkan manfaat dari fitur-fitur terbaru lebih cepat.

Sebagai contoh, dalam aplikasi dengan pengguna aktif yang besar, setiap penambahan fitur atau pembaruan keamanan bisa langsung diterima oleh pengguna begitu selesai dikembangkan. Ini tidak hanya membuat pengguna merasa dihargai, tetapi juga meningkatkan daya saing produk di pasar. Ketika pengguna merasa mendapatkan pembaruan secara berkala, mereka cenderung lebih puas dan percaya pada produk yang digunakan.

Tools CI/CD Terpopuler yang Wajib Kamu Tahu

Source: Blog Medium

Penggunaan tools CI/CD sangat penting untuk otomatisasi pengembangan perangkat lunak yang efisien. Dengan tools CI/CD, proses pengujian, integrasi, dan deployment bisa dilakukan dengan lebih cepat dan minim kesalahan, sehingga tim pengembang bisa lebih fokus pada peningkatan kualitas produk. Berikut lima tools CI/CD populer yang banyak digunakan dalam industri perangkat lunak:

1. Jenkins

Jenkins adalah salah satu tools CI/CD paling populer yang tersedia secara open-source dan memiliki komunitas pengguna yang sangat aktif. Jenkins mendukung ribuan plugin yang memungkinkan integrasi dengan berbagai layanan lain, mulai dari versi kontrol seperti Git hingga cloud storage dan platform otomasi lainnya. Jenkins memungkinkan pengembang untuk membuat pipeline otomatis yang lengkap, dari build, pengujian, hingga deployment aplikasi.

Dengan menggunakan Jenkins, pengembang bisa membuat pipeline yang menyesuaikan dengan kebutuhan proyek secara detail, sehingga setiap langkah otomatisasi bisa diatur dengan mudah. Jenkins juga mendukung pengaturan tugas terjadwal, yang sangat membantu dalam pengelolaan proyek jangka panjang yang memerlukan pembaruan berkala.

2. GitLab CI/CD

GitLab adalah fitur yang memungkinkan pengembang untuk menjalankan CI/CD tanpa perlu memasang tools tambahan. Dengan integrasi yang erat ke dalam sistem GitLab, GitLab CI/CD mempermudah tim pengembang dalam mengelola pipeline langsung dari antarmuka GitLab. Tool ini juga mendukung konfigurasi pipeline menggunakan file .gitlab-ci.yml, di mana pengguna bisa mendefinisikan tahapan build, pengujian, hingga deployment dengan mudah.

Baca Juga:   Penjelasan Lengkap: MongoDB Adalah?

Selain itu, GitLab CI/CD menawarkan berbagai fitur lanjutan seperti auto-scaling, parallel testing, serta dukungan penuh untuk berbagai jenis proyek, mulai dari aplikasi web hingga aplikasi mobile. Pengembang dapat mengakses riwayat pipeline, melihat log error, dan melakukan rollback jika terjadi masalah pada tahap deployment.

3. CircleCI

CircleCI adalah platform CI/CD yang populer karena fleksibilitas dan kecepatannya dalam menangani pipeline otomatisasi. CircleCI mendukung integrasi dengan layanan penyimpanan kode seperti GitHub dan Bitbucket, serta memungkinkan pipeline otomatisasi untuk proyek yang di-host baik secara lokal maupun di cloud. Salah satu keunggulan CircleCI adalah orchestration, di mana pengembang bisa mengatur tugas yang berjalan secara paralel, sehingga waktu eksekusi pipeline bisa dipercepat.

CircleCI juga menawarkan analitik terperinci untuk memantau kinerja pipeline. Dengan fitur ini, tim pengembang dapat melihat statistik waktu eksekusi, jumlah error, serta potensi perbaikan yang dibutuhkan untuk membuat pipeline lebih efisien. Tool ini cocok digunakan untuk proyek yang memerlukan kecepatan pengembangan tinggi, karena CircleCI mampu mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk pengujian dan deployment secara signifikan.

4. Travis CI

Travis CI adalah tools CI/CD yang populer di kalangan pengembang proyek open-source, terutama yang menggunakan GitHub. Travis CI menyediakan layanan otomatisasi yang memungkinkan pipeline CI/CD berjalan secara otomatis setiap kali ada pembaruan pada repository GitHub. Travis CI menggunakan file .travis.yml sebagai konfigurasi utama pipeline, di mana pengembang bisa menentukan tahapan pengujian, build, dan deployment dengan mudah.

Keunggulan Travis CI terletak pada kemampuannya dalam integrasi dengan berbagai platform cloud, yang memudahkan pengembang untuk meng-host proyek mereka secara langsung setelah tahap deployment. Travis CI juga mendukung berbagai bahasa pemrograman dan memiliki dokumentasi yang luas, yang sangat membantu terutama bagi pengembang yang baru memulai implementasi CI/CD.

5. Azure DevOps

Azure DevOps adalah tools CI/CD dari Microsoft yang dirancang untuk integrasi yang mulus dengan platform cloud Azure. Azure DevOps menawarkan fitur-fitur yang lengkap, termasuk Azure Pipelines untuk otomatisasi CI/CD, Azure Repos untuk penyimpanan kode, dan Azure Test Plans untuk pengujian otomatis. Bagi perusahaan yang menggunakan lingkungan Microsoft, Azure DevOps sangat ideal karena mendukung ekosistem Microsoft dengan baik, mulai dari .NET hingga aplikasi berbasis Windows.

Azure DevOps memungkinkan pipeline yang fleksibel dengan konfigurasi YAML, dan pengguna bisa menghubungkan pipeline ini dengan berbagai layanan cloud computing maupun alat pengembangan lain. Azure DevOps juga mendukung containerization dan integrasi dengan Kubernetes, sehingga ideal untuk proyek berbasis microservices atau proyek skala besar yang memerlukan infrastruktur cloud yang kompleks.

Sudah Paham Apa itu CI/CD?

CI/CD adalah pendekatan modern yang mengoptimalkan proses pengembangan perangkat lunak melalui otomatisasi dan integrasi berkelanjutan. Dengan memahami konsep dasar Continuous Integration, Continuous Delivery, dan Continuous Deployment, tim pengembang bisa menciptakan pipeline yang memudahkan pengujian, pengelolaan, serta deployment kode secara otomatis.

Tools CI/CD seperti Jenkins, GitLab CI/CD, dan Azure DevOps membantu dalam membangun sistem yang efisien dan dapat diandalkan, sehingga memberikan manfaat besar seperti kecepatan pengembangan, efisiensi, serta kepuasan pengguna.Untuk mendukung penerapan CI/CD yang maksimal, lingkungan server yang andal sangat dibutuhkan.


Layanan cloud VPS dari Nevacloud adalah solusi tepat bagi tim pengembang yang memerlukan infrastruktur fleksibel dan stabil untuk menjalankan pipeline CI/CD. Dengan cloud VPS dari Nevacloud, tim dapat melakukan proses integrasi dan deployment secara aman dan cepat, berkat teknologi cloud yang scalable dan performa server yang optimal.

Avatar for Hiqbal Fauzi

About Author

Hiqbal Fauzi

As SEO Specialist at Deneva with a bachelor's in animal husbandry, passionate about digital marketing, especially in SEO.