Bootstrap adalah salah satu framework front-end paling populer yang digunakan untuk membuat situs website menjadi responsif dan menarik. 

Dalam dunia pemrograman, Bootstrap adalah bagian penting dalam project pengembangan website. Bootstrap memiliki banyak fitur dan fungsi yang bisa memperindah tampilan website yang dibuat. Selain itu, Bootstrap juga merupakan framework open-source sehingga Script ataupun syntax tersedia gratis dan dapat diterapkan untuk berbagai komponen dalam desain web.

Apa Itu Bootstrap?

Bootstrap adalah framework berbasis HTML, CSS, dan JavaScript yang dirancang untuk mempercepat proses pengembangan web yang responsif dan mobile-first (memprioritaskan perangkat seluler).

Bootstrap bersifat open source, yang berarti bebas digunakan untuk merancang situs web dan aplikasi web. Bootstrap mencakup template desain berbasis HTML dan CSS untuk typography, form, button, navigate, komponen antarmuka lainnya, serta ekstensi opsional seperti JavaScript.

Bootstrap adalah framework yang dikembangkan oleh Mark Otto dan Jacob Thornton untuk mempermudah dan mempercepat pengembangan website pada bagian front-end. Bootstrap juga dirancang agar memiliki fleksibilitas antara desktop dan perangkat seluler, sehingga tidak ada kendala dalam mengembangkan tampilan pada kedua perangkat tersebut. Saat ini, Bootstrap telah merilis dua versi terbarunya yaitu Bootstrap 4 dan Bootstrap 5. Meskipun demikian, kedua versi ini tidak terlalu banyak perbedaan sehingga masih dapat diandalkan jika ingin mencoba melakukan mixed script. 

Fungsi Bootstrap

Tujuan utama dari Bootstrap adalah membuat situs website menjadi responsif dan mobile-first. Hal ini memastikan agar semua elemen antarmuka website dapat bekerja secara optimal di semua perangkat. Selain itu, beberapa fungsi yang didapat saat membuat desain web menggunakan framework bootstrap, di antaranya adalah sebagai berikut :

1. Membuat Tampilan User Friendly

Bootstrap dirancang untuk memudahkan dalam membuat tampilan website yang responsif. Bootstrap memungkinkan Front-End Developer dapat membuat desain situs yang dapat beadaptasi dengan ukuran layar dan perangkat yang berbeda. Hal ini membuat website menjadi lebih mudah diakses dan dibaca oleh pengguna yang menggunakan perangkat seluler ataupun dekstop.

Baca Juga:   Apa Itu NAT? Pengertian, Fungsi, Jenis dan Cara Kerjanya!

2. Mempercepat Pengembangan Situs Website

Bootstrap dapat membantu developer dalam menghemat waktu dalam merancang dan mengembangkan tampilan situs. Framework ini menyediakan kumpulan template dan komponen yang dapat digunakan oleh developer tanpa perlu membuat membuat dari awal. Hal ini memungkinkan developer agar lebih fokus pada pengembangan fitur dan fungsi dari website atau aplikasi yang dibuat.

3. Menjadikan Tampilan Website Lebih Terstruktur

Salah satu fungsi dari Bootstrap adalah mempercantik tampilan website dengan penggunaan style CSS dan file element yang modern serta pengaplikasian grid style bootstrap ke dalam  project website.

Kelebihan dan kekurangan Bootstrap

Sebagai sebuah framework, bootstrap memiliki kelebihan yang dapat Anda manfaatkan untuk pembuatan website, antara lain berikut :

1. Mudah Digunakan

Salah satu alasan Bootstrap begitu populer di kalangan developer dan desainer web adalah struktur filenya yang sederhana. File-file tersebut dikompilasi untuk memudahkan kses, dan hanya memerlukan pengetahuan dasar tentang HTML, CSS, serta JS untuk memodifikasinya.

2.Responsive Grid

Bootstrap hadir dengan sistem grid, sehingga Developer tidak perlu membuatnya dari nol. Sistem grid ini terdiri dari baris dan kolom, yang memungkinkan membuat grid baru di dalam grid yang sudah ada tanpa perlu memasukkan query media dalam file CSS.

3. Kompatibel dengan Berbagai Browser

Bootstrap dirancang untuk bekerja dengan browser yang berbeda-beda.  walaupun Browser kurang populer seperti WebKit dan Gecko tidak kompatibel dengan bootstrap, namun website lain tetap bisa berfungsi tanpa masalah. Namun, terdapat beberapa batasan modal dan dropdown pada layar perangkat berukuran kecil.

4. Bootstrap Image System

Bootstrap mengelola tampilan dan responsif gambar menggunakan aturan HTML dan CSS. Dengan menambahkan kelas .img-responsive, Developer memungkinkan untuk mengubah ukuran gambar secara otomatis agar sesuai dengan ukuran layar pengguna, sehingga dapat meningkatkan performa website.

5. Dokumentasi Bootstrap yang Lengkap

Bootstrap menyediakan dokumentasi untuk developer yang baru mulai mempelajari cara menggunakan framework ini. Dokumentasi ini juga menyertakan contoh kode untuk latihan dasar. Selain itu,developer juga dapat menyalin dan memodifikasi contoh kode untuk proyek  sehingga tidak perlu menulis kode dari awal.

Baca Juga:   Pengenalan Masalah CredSSP

Meskipun memiliki banyak kelebihan, Bootstrap juga memiliki keterbatasan untuk proyek pengembangan aplikasi tertentu. 

Kekurangan Bootstrap adalah gaya visualnya yang hampir selalu sama, sehingga perlu dilakukan penyesuaian agar tampilan web tidak monoton.

Selain itu, ukuran file yang sangat besar dikarenakan banyaknya jumlah fungsi yang akan mengakibatkan waktu loading website menjadi lambat dan server cukup terbebani. Sehingga  mengatasi hal ini perlu dilakukan penambahan kelas yang diperlukan saja dan menggunakan versi file yang di-minify.

Meskipun Bootstrap kompatibel dengan berbagai macam versi terbaru browser yang populer, akan tetapi terkadang masalah timbul di versi lama browser. sehingga hal itu akan mempengaruhi tampilan website.

Sumber: Envato

Cara menggunakan Bootstrap

Sebelum melakukan penginstalan Bootstrap, Developer harus memiliki pengetahuan dasar mengenai HTML dan CSS agar dapat dengan mudah menggunakannya.

Penginstalan Bootstrap memiliki beberapa metode antara lain:

1. Instalasi menggunakan CDN

Penggunaan bootstrap secara online menggunakan CDN (Content Delivery Network) merupakan langkah yang paling mudah dilakukan bagi pemula. Developer hanya cukup copy link CDN Bootstrap, lalu menaruhnya pada kode HTML. Karena Bootstrap diambil dari server CDN, maka harus terhubung dengan koneksi internet.

a. Buat folder baru pada aplikasi Visual Studio Code, Klik File lalu pilih Open Folder

b. selanjutnya, buat file HTML baru dan isi dengan kode berikut

<!DOCTYPE html>

<html>

    <head>

<link href=”https://cdn.jsdelivr.net/npm/[email protected]/dist/css/bootstrap.min.css” rel=”stylesheet”>

        <script src=”https://cdn.jsdelivr.net/npm/[email protected]/dist/js/bootstrap.bundle.min.js”></script>

    </head>

    <body>

        <header class=”py-5 bg-primary”>

            <div class=”container”>

               <h1 class=”display-4 text-white”>Hello Bootstrap versi 5

  </h1>

            </div>

        </header>

    </body>

</html>

Dengan memperhatikan tag dibawah ini yang ditambahkan dibagian head file HTML.

<link href=”https://cdn.jsdelivr.net/npm/[email protected]/dist/css/bootstrap.min.css” rel=”stylesheet”>

<script src=”https://cdn.jsdelivr.net/npm/[email protected]/dist/js/bootstrap.bundle.min.js”></script>

2. Instalasi menggunakan Unduhan Offline

Dengan menginstall Bootstrap secara offline akan memudahkan dalam proses pengembangan website. Langkah-langkah instalasinya adalah sebagai berikut :

a. Download file bootstrap di situs resmi dan ekstrak di Folder Project

b. Buat File Index.html pada Folder Project yang sudah terdapat file bootstrap yang diekstrak. pada file tersebut. ketikan kode berikut :

<!DOCTYPE html>

<html>

    <head>

  <link href=”css/bootstrap.min.css” rel=”stylesheet”>

        <script src=”js/bootstrap.bundle.min.js”></script>

        <script type=”js/bootstrap.min.js”></script>

    </head>

    <body>

        <header class=”py-5 bg-success”>

            <div class=”container”>

                <h1 class=”display-4 text-white”>Hello Bootstrap versi 5</h1>

            </div>

        </header>

    </body>

</html>

dengan memperhatikan tag berikut :

<link href=”css/bootstrap.min.css” rel=”stylesheet”>

Baca Juga:   Mengenal Tentang IAAS, Contoh dan Kelebihannya!

<script src=”js/bootstrap.bundle.min.js”></script>

<script type=”js/bootstrap.min.js”></script>

tag tersebut digunakan untuk menghubungkan index.html dengan file css dan juga file js yang ada di bootstrap.

3. Instalasi menggunakan Package Manager

Penginstalan menggunakan NPM atau Yarn melalui perintah seperti dibawah ini,

Install untuk NPM :

npm install bootstrap

Install untuk Yarn :

yarn add bootstrap

jika instalasi telah selesai, maka perlu melakukan mport file CSS dan javascript ke dalam file project.

Setelah dilakukan penginstalan, selanjutnya adalah cara menggunakan bootstrap dalam Web Development, antara lain sebagai berikut

#1 Mempersiapkan file HTML.

Buka text editor selanjutnya buat file baru dengan ekstensi .html. 

<!DOCTYPE html>

<html lang=”id”>

<head>

    <meta charset=”UTF-8″>

    <meta http-equiv=”X-UA-Compatible” content=”IE=edge”>

    <meta name=”viewport” content=”width=device-width, initial-scale=1.0″>

    <title>Website Sederhana dengan Bootstrap</title>

</head>

<body>

</body>

</html>

#2 Tambahkan bootstrap ke file HTML

tautkan ke file Bootstrap CDN atau tentukan dengan file Bootstrap yang telah diunduh. seperti dibawah ini :

Tambahkan di dalam elemen <head>

<link href=”https://fonts.googleapis.com/css?family=Montserrat” rel=”stylesheet”>

Tambahkan sebelum menutup tag </body>

<script src=”https://ajax.googleapis.com/ajax/libs/jquery/3.5.1/jquery.min.js”></script>

<script src=”https://maxcdn.bootstrapcdn.com/bootstrap/3.4.1/js/bootstrap.min.js”></script>

#3 Membuat struktur website.

Bootstrap menggunakan grid style yang dapat mengatur elemen di website dengan mudah. Selanjutnya dapat menggunakan class berikut:

<div class=”container”>

  <div class=”row”>

    <div class=”col”>

    </div>

    <div class=”col”>

    </div>

  </div>

</div>

#4 Tambahkan komponen bootstrap

Misalnya, menambahkan navigasi dengan  menggunakan komponen Navbar.

<nav class=”navbar navbar-default”>

  <div class=”container”>

    <div class=”navbar-header”>

      <button type=”button” class=”navbar-toggle” data-toggle=”collapse” data-target=”#myNavbar”>

        <span class=”icon-bar”></span>

        <span class=”icon-bar”></span>

        <span class=”icon-bar”></span>                        

      </button>

      <a class=”navbar-brand” href=”#”>First Boostrap</a>

    </div>

    <div class=”collapse navbar-collapse” id=”myNavbar”>

      <ul class=”nav navbar-nav navbar-right”>

        <li><a href=”#”>WHO</a></li>

        <li><a href=”#”>WHAT</a></li>

        <li><a href=”#”>WHERE</a></li>

      </ul>

    </div>

  </div>

</nav> 

#5 Sesuaikan style

Jika struktur dasar dan komponen sudah lengkap, sesuaikan style agar sesuai tampilan website yang diinginkan. pastikan untuk menautkannya di file HTML setelah tautan stylesheet Bootstrap. Selanjutnya akan muncul output seperti dibawah :

Bootstrap sangat penting digunakan dalam pembuatan website dikarena menyediakan berbagai komponen dan gaya desain website yang memudahkan developer dalam membangun website dengan cepat dan efisien. Hal ini akan meningkatkan pengalaman pengguna dan meninggalkan kesan baik pada website.

Itulah sedikit ulasan mengenai bootstrap dan cara penggunaanya. Meskipun sedikit sulit dipelajari, Bootstrap sendiri memiliki banyak materi dan dokumentasi yang dapat dijadikan acuan dalam penggunaannya.

Tertarik Untuk Menggunakan Server dengan Teknologi Cloud Computing dari Nevacloud?

Pada artikel ini, Anda telah mempelajari informasi mengenai bootstrap, fungsi hingga cara penggunaan bootstrap agar tampilan website semakin bagus. Selain memperhatikan dari segi tampilan, performa website juga tidak kalah penting untuk ditingkatkan. Salah satu tips untuk mengoptimalkan performa website yaitu dengan cara menggunakan cloud VPS yang mumpuni. Jika kamu ingin mencoba untuk menggunakan VPS murah dengan keamanan dan teknologi terbaik, Anda bisa menggunakan VPS murah dari Nevacloud.

Avatar for Hiqbal Fauzi

About Author

Hiqbal Fauzi

As SEO Specialist at Deneva with a bachelor's in animal husbandry, passionate about digital marketing, especially in SEO.