PHP

PHP adalah singkatan dari Hypertext Preprocessor, adalah bahasa pemrograman server-side yang telah menjadi tulang punggung pengembangan web selama lebih dari dua dekade. Dirilis pertama kali pada tahun 1995 oleh Rasmus Lerdorf, PHP bertujuan untuk membuat pembuatan halaman web menjadi lebih interaktif dan dinamis. Dengan kemudahannya dalam membangun dan mengelola situs web, PHP menjadi favorit banyak developer dan perusahaan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Instalasi PHP di Nevacloud

1. Memilih Aplikasi PHP di Apps

Pada bagian Apps, pilih PHP sebagai aplikasi yang akan diinstal di VPS.

2. Memilih Performance Class

apps-37

Setelah memilih aplikasi PHP pada bagian Apps, silakan anda pilih tipe storage yang akan digunakan.

Ada dua tipe storage:

Nevalite VM

  • Pilihan ideal untuk website, aplikasi, atau proyek bisnis dengan kebutuhan komputasi standar.
  • Didukung oleh prosesor Intel® Xeon® Platinum untuk performa yang stabil, memori DDR4, dan penyimpanan NVMe SSD yang responsif.
  • Dilengkapi perlindungan data ganda melalui teknologi RAID 10 untuk menjaga keamanan dan keandalan data Anda.

Nevacloud VM

  • Dirancang untuk aplikasi dengan performa tinggi seperti e-commerce, analytics, atau aplikasi dengan banyak pengguna.
  • Menggunakan prosesor AMD EPYC™ generasi terbaru, memori DDR5 berkecepatan tinggi, serta NVMe SSD super cepat.
  • Menyediakan perlindungan data tiga lapis (triple replication) serta fitur High Availability (HA) guna memastikan uptime maksimal dan kestabilan sistem.

3. Memilih Image

Selanjutnya, pilih sistem operasi untuk PHP sesuai kebutuhan, tersedia 4 opsi:

  • PHP-FPM 8.4 Nginx PostgreSQL - Ubuntu 24.04
  • PHP-FPM 8.4 Nginx MariaDB - Ubuntu 24.04
  • LSPHP 8.4 OLS PostgreSQL - Ubuntu 24.04
  • LSPHP 8.4 OLS MariaDB - Ubuntu 24.04

4. Memilih Tipe Plan

Setelah memilih tipe storage, silakan anda pilih tipe plan yang akan digunakan. Dalam memilih plan ini akan menentukan CPU Core, Memory, dan Storage yang akan digunakan.

5. Memilih Authentication

apps-40

Setelah memilih tipe plan, silakan anda pilih tipe authentication yang akan digunakan. Ada dua tipe authentication:

  1. SSH Keys: merupakan autentikasi dengan public key di instance yang digunakan yang harus bersesuaian dengan private key dari device pengakses. Disarankan menggunakan autentikasi ini karena lebih aman.

  2. Password: merupakan autentikasi dengan menggunakan password untuk login ke instance yang digunakan

Anda dapat menggunakan dua autentikasi sekaligus tetapi kami sarankan menggunakan autentikasi SSH Keys.

6. Mengatur Hostname

Selanjutnya anda perlu mengisikan hostname yang digunakan di instance anda. Untuk hostname ini sebelum anda isi akan terisi dengan random hostname sehingga apabila ingin anda ubah silakan anda ubah di isian hostname-nya.

7. Order Now

Setelah mengisikan hostname selanjutnya silakan anda klik Order Now. Setelah anda lakukan order, maka balance anda akan berkurang sesuai tipe paket yang digunakan dan proses instalasinya kurang lebih membutuhkan waktu 15 menit.

8. Install PHP Berhasil

PHP telah berhasil terinstall.

Mengakses PHP di Browser Setelah Instalasi

Setelah berhasil install aplikasi PHP di VPS, biasanya akses langsung via IP masih muncul 403 Forbidden. Untuk memperbaikinya, ikuti langkah-langkah berikut:

1. Akses VPS via SSH

Gunakan terminal/Putty dan login ke VPS dengan perintah:

ssh root@<IP-VPS>

Ganti dengan IP publik dari instance Anda.

2. Memeriksa Isi Folder Root

Sebelum melakukan perubahan, sebaiknya melihat dulu file apa saja yang ada di folder web root untuk memastikan file PHP sudah tersedia.

sudo ls -lah /var/www/html
  • ls -lah: menampilkan daftar file/folder lengkap, termasuk permission, owner, dan ukuran file.
  • /var/www/html: direktori default tempat Nginx menyimpan file web.

Tujuannya untuk memastikan ada file index.php atau info.php di folder web.

3. Atur Permission dan Ownership File

Agar Nginx bisa membaca dan mengeksekusi file PHP, kita perlu mengatur kepemilikan dan hak akses file/folder:

sudo chown -R www-data:www-data /var/www/html
sudo chmod 644 /var/www/html/info.php

Penjelasan:

  • chown -R www-data:www-data /var/www/html: mengubah pemilik dan grup folder/file menjadi www-data, user yang dipakai Nginx/PHP-FPM untuk menjalankan web.
  • chmod 644 /var/www/html/info.php: membuat file PHP bisa dibaca oleh Nginx (www-data) tapi tetap aman.

Tanpa langkah ini, Nginx tidak bisa membaca file PHP → muncul error 403 Forbidden.

4. Restart Nginx

Setelah permission diubah, perlu merestart Nginx agar perubahan diterapkan:

sudo systemctl restart nginx

Perintah ini merestart service Nginx supaya perubahan konfigurasi dan permission file diterapkan.

Penting agar server web membaca permission baru dan file PHP dapat dijalankan.

5. Akses IP di Browser

Buka browser dan masukkan:

http://<IP-VPS>/info.php

Jika berhasil, akan tampil halaman info PHP (phpinfo()).

Setelah ini, VPS sudah siap untuk konfigurasi aplikasi PHP lainnya, seperti menaruh file website atau setup database.