Pernahkah Anda merasa khawatir data pribadi Anda bisa dengan mudah diakses orang lain? Di era digital seperti sekarang, ancaman terhadap privasi semakin meningkat. Salah satu ancaman yang perlu diwaspadai adalah sniffing.  Mungkin istilah ini terdengar asing, namun dampaknya bisa sangat merugikan. Mari kita bahas lebih dalam apa itu sniffing, risiko bahayanya, dan bagaimana cara mencegahnya. 

Apa Itu Sniffing?

Sniffing adalah tindakan penyadapan atau pengintaian lalu lintas data yang terjadi di dalam sebuah jaringan komputer. Peretas atau pelaku kejahatan siber menggunakan teknik ini untuk menangkap dan menganalisis paket data yang dikirimkan melalui jaringan. Data sensitif seperti kata sandi, nomor kartu kredit, atau informasi pribadi lainnya yang tidak terenkripsi dengan baik dapat dengan mudah dicuri oleh pelaku sniffing. 

Bayangkan seperti seseorang yang sedang menguping percakapan telepon, namun dalam konteks digital. Pelaku sniffing dapat “mendengarkan” semua data yang mengalir di dalam jaringan, sehingga membuatnya menjadi ancaman serius bagi keamanan data.

Jenis-Jenis Sniffing

Dengan memahami jenis-jenis sniffing, kita dapat lebih efektif dalam mengidentifikasi potensi ancaman dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang sesuai. Misalnya, jika kita mengetahui bahwa jaringan kita menggunakan switch, maka kita perlu lebih waspada terhadap potensi serangan active sniffing.

Passive Sniffing

Jenis sniffing ini sering disebut sebagai penyadapan pasif. Pelaku hanya mengamati lalu lintas data tanpa mengubah isi paket data yang dikirimkan. Mereka seperti “pendengar” yang diam-diam mendengarkan percakapan di sebuah ruangan tanpa ikut berbicara. 

Baca Juga:   7 Tips Menjaga Keamanan Cloud yang Wajib Diikuti Tiap Organisasi

Passive sniffing biasanya dilakukan pada perangkat hub yang menyiarkan semua data ke semua perangkat yang terhubung. Karena sifatnya yang pasif dan tidak mengubah data, korban seringkali tidak menyadari bahwa data mereka sedang disadap.

Active Sniffing

Berbeda dengan passive sniffing, active sniffing melibatkan tindakan yang lebih aktif. Pelaku tidak hanya mengamati, tetapi juga mengubah isi paket data yang dikirimkan. Tindakan ini sering disebut dengan istilah ARP poisoning atau Man-in-the-Middle Attack (MITM). 

Pada active sniffing, pelaku biasanya menargetkan switch jaringan, bukan hub. Dengan teknik ini, pelaku dapat mengarahkan lalu lintas data ke perangkatnya sendiri sehingga dapat membaca, memodifikasi, atau bahkan mengganti data yang dikirimkan.

Selain penggolongan di atas, sniffing juga dapat dikategorikan berdasarkan protokol yang disasar. Misalnya, sniffing HTTP digunakan untuk mencuri informasi login, cookie, atau data sensitif lainnya yang dikirimkan melalui protokol HTTP. Sniffing SMTP dapat digunakan untuk mencegat email, dan sebagainya.

Bagaimana Sniffing Bekerja?

Proses sniffing secara umum dapat dibagi menjadi beberapa tahap:

  1. Penangkapan Paket Data: Sniffer akan menangkap semua paket data yang melintas di jaringan, baik yang ditujukan untuk perangkat pelaku maupun perangkat lain.
  2. Penyaringan Paket Data: Sniffer akan menyaring paket data yang ditangkap berdasarkan kriteria tertentu, misalnya berdasarkan alamat IP, port, atau protokol yang digunakan.
  3. Analisis Paket Data: Paket data yang telah disaring kemudian akan dianalisis untuk mencari informasi yang berharga. Pelaku sniffing dapat menggunakan berbagai alat dan teknik untuk menganalisis paket data, seperti filter, decoder, dan analyzer.
  4. Ekstraksi Data: Setelah informasi yang diinginkan ditemukan, pelaku sniffing akan mengekstrak data tersebut dan menyimpannya untuk digunakan di kemudian hari.

Sebagai contoh, jika Anda sedang berbelanja online, data yang Anda masukkan saat proses pembayaran (seperti nomor kartu kredit dan alamat pengiriman) akan dikirimkan dalam bentuk paket data melalui jaringan. Pelaku sniffing yang berhasil menangkap paket data tersebut dapat dengan mudah mengekstrak informasi sensitif Anda.

Baca Juga:   Apa Itu E-learning Berbasis Web?

Resiko Bahaya dari Sniffing

Resiko Sniffing terhadap Pengguna Internet

Sniffing merupakan ancaman serius bagi privasi pengguna internet. Data pribadi seperti kata sandi, nomor kartu kredit, informasi login akun media sosial, dan data sensitif lainnya dapat dengan mudah dicuri oleh pelaku sniffing. Informasi ini kemudian dapat disalahgunakan untuk berbagai tujuan jahat, seperti pencurian identitas, penipuan finansial, atau bahkan pemerasan. Selain itu, pengguna juga berisiko terpapar malware atau virus yang disisipkan oleh pelaku sniffing ke dalam perangkat mereka.

Ancaman Terhadap Data Pribadi

Data pribadi adalah aset yang sangat berharga bagi individu. Kehilangan kendali atas data pribadi dapat mengakibatkan kerugian finansial, kerusakan reputasi, dan bahkan ancaman terhadap keamanan fisik. Pelaku sniffing dapat memanfaatkan data pribadi yang dicurinya untuk melakukan berbagai aktivitas ilegal, seperti membuka rekening bank palsu, melakukan transaksi online tanpa izin, atau bahkan menipu orang lain atas nama korban.

Bahaya Terhadap Organisasi

Sniffing juga dapat menimbulkan ancaman serius bagi organisasi. Data perusahaan yang sensitif, seperti informasi pelanggan, data keuangan, dan rahasia dagang, dapat menjadi target utama serangan sniffing. Jika data-data ini bocor, organisasi dapat mengalami kerugian finansial yang besar, kerusakan reputasi, dan bahkan tuntutan hukum. Selain itu, serangan sniffing juga dapat mengganggu operasional bisnis dan menyebabkan downtime yang merugikan.

Tips dan Cara Mencegah Sniffing

Menggunakan VPN (Virtual Private Network)

VPN adalah teknologi yang memungkinkan Anda untuk membuat koneksi internet yang aman dan terenkripsi. Dengan menggunakan VPN, data yang Anda kirim dan terima akan dienkripsi, sehingga sulit bagi pelaku sniffing untuk mengintersep dan menganalisisnya. VPN juga menyembunyikan alamat IP asli Anda, sehingga sulit bagi pelaku sniffing untuk melacak aktivitas online Anda.   

Baca Juga:   Plesk vs cPanel: Mana yang Lebih Baik?

Enkripsi Data dan HTTPS

Enkripsi adalah proses pengamanan data dengan mengubahnya menjadi kode yang tidak dapat dibaca tanpa kunci khusus. Pastikan Anda selalu menggunakan koneksi HTTPS saat bertransaksi online atau mengakses situs web yang memerlukan informasi sensitif. HTTPS menandakan bahwa koneksi Anda terenkripsi, sehingga data yang Anda kirimkan lebih aman dari serangan sniffing. Selain itu, gunakan protokol enkripsi yang kuat seperti SSL/TLS untuk melindungi data Anda.

Menggunakan Firewall dan IDS (Intrusion Detection System)

Firewall adalah sistem keamanan jaringan yang berfungsi sebagai penghalang antara jaringan internal Anda dan jaringan eksternal. Firewall dapat memblokir lalu lintas jaringan yang tidak sah, termasuk upaya sniffing. IDS adalah sistem yang dirancang untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan pada jaringan. IDS dapat mendeteksi serangan sniffing dan memberikan peringatan kepada administrator jaringan. Dengan menggunakan kombinasi firewall dan IDS, Anda dapat meningkatkan keamanan jaringan Anda secara signifikan.

Perlindungan dari Ancaman Sniffing

Perlindungan dari Ancaman Sniffing adalah serangkaian tindakan yang bertujuan untuk mencegah dan meminimalisir resiko pencurian data melalui teknik sniffing. Dengan menerapkan langkah-langkah keamanan yang tepat, Anda dapat melindungi data pribadi dan informasi sensitif Anda dari ancaman cybercrime. Beberapa langkah perlindungan yang dapat Anda lakukan antara lain menggunakan VPN (Virtual Private Network) untuk mengenkripsi lalu lintas data, selalu memilih koneksi HTTPS yang aman saat bertransaksi online, serta menggunakan firewall dan IDS (Intrusion Detection System) untuk memantau dan memblokir aktivitas mencurigakan pada jaringan. 

Selain itu, penting juga untuk selalu memperbarui perangkat lunak dan sistem operasi Anda dengan patch keamanan terbaru, serta menghindari mengakses jaringan Wi-Fi publik yang tidak terenkripsi. Dengan menggabungkan berbagai lapisan perlindungan ini, Anda dapat menciptakan pertahanan yang kuat terhadap serangan sniffing dan menjaga keamanan data Anda.


Tertarik Untuk Menggunakan VPS dengan teknologi terbaik dari Nevacloud?

Terlepas dari itu, jika anda sedang mencari VPS dengan teknologi terbaik, anda dapat menggunakan VPS dari Nevacloud. Tunggu apa lagi? kunjungi website Nevacloud dan temukan beragam penawaran menariknya!

Avatar for Hiqbal Fauzi

About Author

Hiqbal Fauzi

As SEO Specialist at Deneva with a bachelor's in animal husbandry, passionate about digital marketing, especially in SEO.