Sovereign cloud adalah sebuah konsep yang semakin penting di era digital saat ini. Ketika data menjadi aset berharga, kebutuhan akan penyimpanan dan pengelolaan yang aman, transparan, dan sesuai regulasi lokal makin meningkat. 

Nah, di sinilah sovereign cloud hadir sebagai solusi. Artikel ini akan membantu kamu memahami seluk-beluk sovereign cloud, mulai dari pengertiannya, fungsi utama, cara kerja, hingga siapa saja penyedia layanannya. Bagi kamu yang sedang mencari layanan cloud dengan perlindungan data maksimal, topik ini wajib banget disimak. Yuk, kita mulai!

Apa itu Sovereign Cloud?

Sovereign cloud adalah jenis layanan cloud computing yang dirancang khusus untuk menjamin kedaulatan data digital. Ini artinya, data yang disimpan dan dikelola melalui sovereign cloud tetap berada dalam yurisdiksi hukum negara tempat data itu dihasilkan, tanpa campur tangan pihak asing. 

Sovereign cloud berbeda dari layanan public cloud biasa karena fokus utamanya adalah perlindungan data dan kepatuhan terhadap regulasi lokal. Misalnya, regulasi seperti GDPR di Eropa atau UU Perlindungan Data Pribadi di Indonesia.

Konsep sovereign cloud muncul dari meningkatnya kekhawatiran terhadap akses data oleh pihak luar, terutama di sektor-sektor kritikal seperti pemerintahan, keuangan, kesehatan, dan pendidikan. Dengan sovereign cloud, pengguna bisa memastikan data mereka tidak hanya aman secara teknis, tetapi juga legal.

Kamu bisa menganggap sovereign cloud sebagai “rumah sendiri” untuk data, di mana akses, kontrol, dan proteksinya sepenuhnya dipegang oleh entitas lokal. Cocok banget buat kamu yang mengelola bisnis atau instansi yang membutuhkan privasi dan kontrol penuh terhadap data pelanggan maupun operasional.

Apa Fungsi dari Sovereign Cloud?

Sovereign cloud bukan hanya tentang menyimpan data. Ada berbagai fungsi penting yang membuatnya sangat dibutuhkan di era digital ini, khususnya untuk negara dan bisnis yang memprioritaskan privasi dan compliance. Berikut fungsi utamanya:

1. Menjamin Kedaulatan Data Secara Legal dan Teknis

Fungsi paling mendasar dari sovereign cloud adalah memastikan bahwa data yang disimpan tetap berada dalam wilayah yurisdiksi hukum negara tersebut. Artinya, data kamu—baik itu data pelanggan, operasional, atau dokumen rahasia—tidak dapat diakses secara legal oleh entitas asing karena dilindungi oleh hukum lokal.

Baca Juga:   Memahami AI Builder: Revolusi Kecerdasan Buatan

Dalam banyak kasus, sovereign cloud dikembangkan untuk menjawab kebutuhan negara terhadap perlindungan data dari pengawasan global. Terutama dari perusahaan teknologi multinasional yang tunduk pada peraturan negara asal mereka. Dengan cloud ini, kamu punya kontrol penuh atas siapa yang bisa melihat, memproses, atau memindahkan data.

2. Memastikan Kepatuhan Regulasi Lokal dan Internasional

Kalau kamu menjalankan bisnis di Indonesia dan menyimpan data pribadi pelanggan, maka kamu wajib mematuhi UU Perlindungan Data Pribadi (UU PDP). Nah, sovereign cloud membantu kamu memenuhi regulasi tersebut tanpa ribet.

Beberapa negara juga memiliki persyaratan bahwa data tertentu (misalnya data kependudukan, pajak, atau kesehatan) tidak boleh disimpan di luar negeri. Dengan sovereign cloud, kamu bisa memastikan data itu tetap berada di dalam negeri dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

3. Memberikan Lapisan Keamanan Tambahan

Sovereign cloud menyediakan keamanan tingkat lanjut, tidak hanya secara fisik (karena data berada di data center lokal), tetapi juga dari sisi software dan manajemen akses. Beberapa fitur keamanan unggulan antara lain:

  • Enkripsi end-to-end.
  • Kebijakan Zero Trust Access.
  • Audit trail dan log yang transparan.
  • Kontrol identitas dan akses berbasis peran (RBAC).

Semua fitur ini membantu kamu menghindari pelanggaran data dan memastikan hanya orang yang berwenang yang bisa mengakses informasi sensitif.

4. Mendukung Operasional di Sektor Publik dan Strategis

Pemerintahan dan industri strategis seperti perbankan, kesehatan, dan energi membutuhkan sistem IT yang kuat, namun tetap tunduk pada hukum lokal. Sovereign cloud menjawab kebutuhan ini dengan menghadirkan infrastruktur yang:

  • Dapat dikontrol penuh oleh entitas lokal.
  • Tidak rentan terhadap tekanan hukum dari negara lain.
  • Bisa diintegrasikan dengan sistem informasi nasional.

Misalnya, data dari aplikasi layanan publik seperti e-KTP, BPJS, atau sistem perpajakan bisa dikelola lewat sovereign cloud agar lebih aman dan efisien.

5. Meningkatkan Ketahanan dan Kemandirian Digital

Sovereign cloud mendorong negara atau organisasi untuk tidak terlalu tergantung pada penyedia global. Ini sejalan dengan tren “digital sovereignty” yang mulai diadopsi oleh banyak negara, termasuk Uni Eropa dan Indonesia.

Dengan sovereign cloud, kamu bisa membangun ekosistem digital yang lebih tangguh. Artinya, ketika ada gangguan global (misalnya konflik geopolitik atau pembatasan ekspor teknologi), sistem digital lokal tetap bisa berjalan normal.

6. Fleksibel untuk Digabung dengan Hybrid atau Multi-Cloud

Walau fokus utamanya adalah kedaulatan data, sovereign cloud tetap bisa diintegrasikan ke arsitektur hybrid cloud atau multi-cloud. Artinya, kamu tetap bisa memakai layanan cloud publik untuk kebutuhan yang tidak terlalu sensitif, sambil menyimpan data penting di sovereign cloud. Contohnya:

  • Aplikasi e-commerce kamu bisa pakai cloud publik untuk website-nya,
  • Tapi database pelanggan disimpan di sovereign cloud lokal demi keamanan dan kepatuhan.
Baca Juga:   Memahami Peering dalam Dunia Digital

Bagaimana Cara Kerja Sovereign Cloud?

Sovereign cloud adalah solusi komputasi awan yang dirancang khusus agar seluruh data, proses, dan kontrol berada sepenuhnya dalam kedaulatan suatu negara. Tapi gimana sih cara kerjanya secara teknis?

Secara garis besar, sovereign cloud bekerja dengan menempatkan seluruh infrastruktur cloud—termasuk data center, server, sistem enkripsi, hingga tim operasional—di dalam wilayah hukum negara tertentu. Artinya, semua data yang tersimpan tidak akan keluar dari negara tersebut dan tidak dapat diakses oleh pihak asing, termasuk oleh penyedia layanan cloud internasional yang biasanya terikat hukum negara asal mereka.

Untuk menjamin hal itu, sovereign cloud juga menerapkan access control yang sangat ketat. Hanya entitas resmi yang sudah mendapat izin dan mematuhi standar lokal yang boleh mengakses data atau menjalankan sistemnya. Selain itu, teknologi enkripsi canggih seperti end-to-end encryption dan key management lokal digunakan untuk menjaga kerahasiaan informasi sensitif.

Beberapa sovereign cloud bahkan bekerja sama dengan penyedia global seperti AWS, Microsoft Azure, atau Google Cloud, tetapi dengan model operasional yang tunduk pada kontrol lokal. Jadi, walaupun menggunakan teknologi canggih milik luar negeri, pengelolaannya tetap di bawah pengawasan pemerintah atau perusahaan lokal.

Sovereign cloud juga mendukung interoperabilitas dengan cloud lain (misalnya hybrid cloud). Jadi, perusahaan bisa memilih mana data yang perlu dijaga ketat, dan mana yang bisa dikelola secara publik. Dengan pendekatan ini, sovereign cloud memberikan kontrol penuh atas data, meminimalkan risiko kebocoran, serta memastikan semua aktivitas digital tetap dalam kendali hukum nasional.

Apa Saja Penyedia Layanan Sovereign Cloud?

Sovereign cloud adalah solusi yang kini semakin banyak dibutuhkan, terutama oleh instansi pemerintahan, sektor keuangan, dan industri regulatif lainnya yang mengelola data sensitif. Karena itu, berbagai penyedia layanan cloud kini berlomba menawarkan versi “sovereign” dari layanan mereka, yang sesuai dengan regulasi kedaulatan data di negara tertentu. Nah, berikut beberapa penyedia sovereign cloud terkemuka di dunia yang patut kamu ketahui:

1. Microsoft Cloud for Sovereignty

Microsoft adalah salah satu pemain besar yang serius menggarap ranah sovereign cloud. Melalui inisiatif Microsoft Cloud for Sovereignty, mereka memberikan layanan cloud yang dikustomisasi agar sesuai dengan regulasi lokal di berbagai negara. Layanan ini memungkinkan organisasi publik mengatur sendiri siapa yang memiliki akses data, lokasi penyimpanan, hingga sistem pengawasan.

Baca Juga:   FTP Adalah : Pengertian, Fungsi dan Cara Menggunakannya

Keunggulan utama Microsoft adalah infrastrukturnya yang luas dan kemampuannya untuk mengintegrasikan layanan seperti Azure, Microsoft 365, dan Dynamics 365 dengan sistem pengendalian lokal.

2. Google Cloud Sovereign Solutions

Google Cloud juga ikut meramaikan pasar dengan layanan sovereign cloud yang dikembangkan bersama mitra lokal di Eropa dan kawasan lain. Mereka bekerja sama dengan penyedia infrastruktur lokal untuk membangun cloud yang mematuhi hukum kedaulatan data.

Salah satu pendekatan Google adalah dengan mengizinkan pelanggan mengelola kunci enkripsi mereka sendiri (customer-managed encryption keys), serta menggunakan pengendalian akses dan audit yang ketat.

3. Amazon Web Services (AWS) Sovereign Cloud

AWS punya strategi yang cukup fleksibel dalam mendukung kebutuhan kedaulatan data. Mereka belum menawarkan satu layanan “sovereign cloud” tunggal, tapi menyediakan berbagai fitur untuk membantu pelanggan menjaga kepatuhan, seperti:

  • Region khusus yang bisa dikonfigurasi untuk menyimpan dan mengelola data hanya di negara tertentu.
  • Data Residency Controls untuk menentukan lokasi penyimpanan data.
  • AWS Outposts, perangkat keras yang bisa digunakan untuk membangun cloud lokal dengan standar AWS.

4. Orange & Capgemini (Bleu Project – Prancis)

Bleu adalah proyek sovereign cloud di Prancis hasil kerja sama antara Orange dan Capgemini, dengan dukungan teknologi dari Microsoft. Meski memakai teknologi Azure, Bleu dikelola sepenuhnya oleh perusahaan lokal, dan memenuhi semua persyaratan regulasi Eropa, termasuk GDPR dan kedaulatan data nasional. Inisiatif seperti ini menunjukkan bahwa sovereign cloud bisa dibangun melalui aliansi strategis antara perusahaan teknologi global dan entitas lokal.

5. T-Systems (Deutsche Telekom)

T-Systems menawarkan layanan sovereign cloud di Eropa yang difokuskan pada pelanggan pemerintahan dan perusahaan besar. Mereka memiliki keunggulan dalam hal keamanan dan auditabilitas, serta dukungan terhadap berbagai standar regulasi seperti GDPR dan ISO 27001. T-Systems juga punya reputasi kuat dalam menyediakan solusi hybrid cloud dengan tingkat kontrol yang tinggi, membuatnya ideal untuk sektor publik maupun industri sensitif.

6. OVH cloud

OVH cloud adalah penyedia cloud asal Prancis yang memiliki pendekatan berbeda: seluruh infrastrukturnya dibangun dan dioperasikan di Eropa. Karena tidak bergantung pada teknologi atau hukum luar, OVH cloud dapat menawarkan sovereign cloud yang benar-benar independen, cocok untuk organisasi yang menginginkan isolasi penuh dari pengaruh asing. Mereka menonjol karena pendekatannya yang berbasis open-source dan transparansi tinggi dalam pengelolaan data.


Penutup

Sovereign cloud adalah solusi cloud yang dirancang untuk menjaga kedaulatan data suatu negara atau organisasi, terutama dalam sektor yang diatur ketat seperti pemerintahan dan keuangan. Dengan mengedepankan kontrol penuh atas lokasi, akses, dan pengelolaan data, sovereign cloud membantu kamu memastikan bahwa seluruh operasional digital tetap patuh terhadap regulasi lokal dan internasional. 

Kalau kamu sedang membangun sistem digital yang butuh kontrol tinggi atas data, pertimbangkan sovereign cloud sebagai fondasi strategis. Untuk infrastruktur yang fleksibel, kamu juga bisa mulai dari layanan cloud VPS berkualitas dari Nevacloud—solusi scalable dan efisien untuk berbagai kebutuhan digitalmu.

Avatar for Hiqbal Fauzi

About Author

Hiqbal Fauzi

As SEO Specialist at Deneva with a bachelor's in animal husbandry, passionate about digital marketing, especially in SEO.