Dunia pengembangan web dan aplikasi saat ini dikelilingi oleh banyak pilihan database. Dari yang sudah terkenal seperti MySQL hingga yang baru muncul seperti MongoDB. MongoDB adalah sistem database NoSQL yang memiliki kemudahan dan kebebasan dalam pengaturan data. MongoDB adalah pilihan yang ideal bagi Anda yang membutuhkan solusi penyimpanan data yang efisien dan inovatif.

Apa Itu MongoDB?

Definisi MongoDB

MongoDB adalah salah satu jenis basis data NoSQL (Not Only SQL) yang dibuat untuk menyimpan informasi dalam format dokumen JavaScript object notation (JSON). Basis data ini cukup populer dipakai dalam pengembangan website. 

Selain itu, MongoDB juga dirancang untuk menyelesaikan beberapa tantangan yang dialami oleh basis data relasional konvensional, seperti kemampuan untuk menskala secara horizontal, fleksibilitas skema, serta performa yang lebih baik.

MongoDB menyimpan informasi dalam dokumen yang bisa memuat berbagai tipe data, seperti string, angka, daftar, dan bahkan dokumen lain. Dokumen-dokumen ini kemudian dikelompokkan ke dalam koleksi, yang setara dengan tabel dalam basis data relasional konvensional.

Perbedaan MongoDB dan RDBMS

Berikut adalah perbedaan antara RDBMS dan MongoDB :

Jenis basis data 

MongoDB memiliki jenis basis data non relasional, lain halnya dengan RDBMS yang menggunakan jenis basis data relasional. 

Cara menyimpan data 

MongoDB menggunakan format BSON (Binary JSON) yang berbasis dokumen untuk menyimpan data, sementara RDBMS, penyimpanan data yang berbentuk tabel dan baris. 

Baca Juga:   Cara Traceroute atau Tracert di Windows

Cara mengelola data 

MongoDB memanfaatkan BSON untuk penyimpanan data, sedangkan RDBMS umumnya menggunakan SQL untuk pengelolaan data. 

Cara melakukan penskalaan 

MongoDB dirancang untuk penskalaan horizontal, sementara RDBMS biasanya mengandalkan penskalaan vertikal. 

Skenario penggunaan 

MongoDB lebih unggul dalam situasi yang memerlukan fleksibilitas, skalabilitas, dan kinerja tinggi, sedangkan RDBMS cocok untuk aplikasi yang memerlukan data terstruktur, integritas data, dan transaksi yang kompleks.

Keunggulan MongoDB

Berikut merupakan keunggulan pada MongoDB antara lain :

Fleksibilitas Data

MongoDB memberikan kemudahan dalam penyimpanan data karena menggunakan format dokumen yang mirip dengan JSON. Hal ini membuat pengembang dapat dengan mudah menyesuaikan dan mengembangkan aplikasi tanpa perlu mengubah skema database secara besar-besaran.

Skalabilitas dan Kinerja

MongoDB dirancang untuk skalabilitas horizontal, yang artinya dapat mengelola pertumbuhan data dengan menambahkan lebih banyak server alih-alih meningkatkan kapasitas satu server. Ini sangat bermanfaat untuk aplikasi yang membutuhkan pengolahan data dalam jumlah besar secara real-time.

MongoDB memiliki kecepatan tinggi dalam memproses data. Hal ini disebabkan oleh dukungan MongoDB terhadap pengindeksan dan kueri yang efisien. MongoDB dapat mengindeks data dengan berbagai metode, termasuk pengindeksan satu bidang (single field), pengindeksan bidang komposit (composite field), pengindeksan teks, dan pengindeksan data geo-spasial. Selain itu, MongoDB juga menyediakan kueri yang efisien untuk mengambil data dari database.

Kompatibilitas dengan Berbagai Teknologi

Sistem database MongoDB memiliki kecocokan dengan berbagai perangkat. Anda dapat menginstalnya dengan gratis di website resmi MongoDB dengan mudah baik Anda pengguna Windows, MacOS maupun Linux.

Fitur Unggulan MongoDB

Berikut beberapa fitur unggulan pada MongoDB

Format Dokumen JSON

MongoDB merupakan database yang berbasis dokumen seperti JSON/BSON. Dalam dokumen-dokumen itu, data disusun dalam field, bukan dalam baris atau kolom. Ini juga yang memberikan fleksibilitas pada MongoDB.

Skalabilitas dan Replikasi

MongoDB menawarkan skalabilitas horizontal melalui suatu mekanisme yang disebut sharding. Sharding merujuk pada proses membagikan data ke beberapa server, dimana sejumlah besar data dipisahkan menjadi potongan-potongan dengan menggunakan kunci shard, dan potongan-potongan tersebut dibagikan secara merata di seluruh shard yang terdapat di banyak server fisik. Ini juga memungkinkan penambahan mesin baru ke database yang sedang aktif.

Baca Juga:   Pahami Pengertian Vulnerability dan Aspek-aspek yang Perlu Diwaspadai dalam Sistem

Selain itu terdapat fitur replikasi, yang dapat membuat salinan identik dari data untuk meningkatkan keandalan sistem.

Agregasi Framework

Fitur agregasi merupakan pemrosesan data yang dapat mengurangi beban pada aplikasi dan memperbaiki performa query sehingga meningkatkan efisiensi server. MongoDB juga memungkinkan pelaksanaan operasi pada data yang terkelompok dan memperoleh satu hasil atau hasil komputasi. MongoDB menawarkan tiga jenis agregasi yang berbeda, yaitu, alur agregasi, fungsi map-reduce, dan metode agregasi dengan tujuan tunggal.

MongoDB Atlas

Fitur ini menjadikan lingkungan cloud lebih mudah dikarenakan terdapat pengelolaan dan peningkatan skala database MongoDB. Hal ini merupakan layanan manajemen database berbasis Cloud yang tersedia dalam MongoDB.

Cara Menggunakan MongoDB

Persiapan Instalasi

Menginstal MongoDB itu mudah dan bisa dilakukan di banyak sistem operasi seperti Windows, macOS, dan Linux. Sebelum memulai pemasangan, disarankan untuk mengunduh MongoDB dari situs resminya di mongodb.com dan pilih sesuai sistem operasi pada perangkat Anda.

Langkah-Langkah Instalasi MongoDB

Instalasi pada Windows

Pada Windows, buka file installer yang sudah diunduh. Kemudian ikuti instruksi yang muncul di layar untuk menyelesaikan proses instalasi. Setelah itu, pilih “Complete” untuk menginstal semua fitur MongoDB.

Instalasi pada MacOS

Untuk Instalasi melalui MacOS, Anda perlu menginstal Homebrew terlebih dahulu. 

  • Buka Terminal. 
  • Jalankan perintah berikut untuk menginstal Homebrew. 

/bin/bash -c

  • Setelah Homebrew terinstal, jalankan perintah berikut untuk menginstal MongoDB:

brew tap mongodb/brew

brew install [email protected]

Instalasi pada Linux

Selanjutnya, berikut cara penginstalan MongoDB melalui Linux, 

  • Buka terminal. Impor kunci publik MongoDB dengan perintah 

wget -qO

  • Tambahkan repositori MongoDB ke daftar sumber. 

echo “deb[ arch=amd64,arm64 ]

  • Perbarui daftar paket dan instal MongoDB.

sudo apt-get update

sudo apt-get install -y mongodb-org

Konfigurasi Awal

Konfigurasi Awal pada Windows

  • Setelah instalasi selesai, masukkan path MongoDB ke environment variable agar dapat diakses melalui command prompt. 
  • Selanjutnya buka Control Panel lalu System and Security. Pilih System lalu Advanced system settings. Selanjutnya klik Environment Variables
  • Masukkan jalur ke folder bin MongoDB, umumnya
Baca Juga:   Apa Itu VPS Windows : Fungsi dan Bedanya dengan VPS Linux

C:\Program Files\MongoDB\Server\<versi>\bin.

Konfigurasi Awal pada MacOS

  • Pada terminal, jalankan perintah dibawah ini.

brew services start mongodb/brew/mongodb-community

Konfigurasi Awal pada Linux

  • Cek instalasi MongoDB dengan menjalankan perintah berikut.

mongo –version

  • Untuk menjalankan MongoDB, jalankan instruksi berikut.

sudo service mongodb start

Integrasi dengan Aplikasi

Selanjutnya, MongoDB server akan beroperasi di localhost:27071 pada setiap sistem operasi, baik itu Windows, MacOS, atau Linux

Kelebihan dan Kekurangan MongoDB

Kelebihan MongoDB

Skema Lebih Fleksibel 

Dokumen yang diterapkan oleh MongoDB berformat JSON sehingga tidak memerlukan skema yang kaku. Ini membuat skemanya lebih fleksibel, dan kalian dapat menambah data dengan berbagai skema tanpa harus terikat pada struktur tertentu. 

Kinerja Yang Sangat Baik 

Dukungan yang kuat untuk indeks dan caching membuat performa dari program MongoDB sangat baik dan dapat diandalkan. Proses mulai dari membaca data hingga menulis data dapat dilakukan dengan cepat. 

Memiliki Dukungan Big Data 

Program MongoDB dirancang untuk dapat menyimpan dan mengelola sejumlah besar data, sehingga cocok untuk aplikasi yang memerlukan penyimpanan data yang besar. 

Lebih Mudah Meningkatkan Kapasitas Sistem 

Program ini memungkinkan kalian untuk meningkatkan kapasitas database dan mendistribusikannya secara merata. Dengan demikian, kalian dapat menyesuaikan kapasitas sistem sesuai kebutuhan tanpa mengalami hambatan yang berarti.

Kekurangan MongoDB

Program MongoDB tidak teratur sehingga konsistensi data sangat rendah 

Program MongoDB ini juga menggunakan banyak memori untuk setiap pengelolaan database di dalamnya. 

Program MongoDB memakai NoSQL yang berbeda dari SQL dalam hal struktur dan sintaks, jadi pengguna mungkin perlu waktu untuk menyesuaikan diri dengan perbedaan tersebut.

Kesimpulan

Dalam waktu yang serba digital ini, MongoDB menjadi pilihan database yang layak untuk diperhatikan. Dengan kemampuannya yang fleksibel dan sangat dapat diukur, MongoDB telah digunakan oleh banyak perusahaan besar di seluruh dunia. Namun, seperti teknologi lain, MongoDB pun memiliki kekurangan dan tantangan tertentu. 

Walaupun demikian, MongoDB tetap menjadi opsi menarik bagi pengembang dan perusahaan dalam mengatur data. Dengan inovasi yang berkelanjutan dan peningkatan di bidang keamanan serta kinerja, diharapkan MongoDB akan terus memberikan solusi yang sesuai dengan kebutuhan bisnis dan teknologi di masa yang akan datang.


Tertarik Untuk Menggunakan VPS dengan teknologi terbaik dari Nevacloud?

Penggunaan MongoDB adalah salah satu investasi penting dalam dunia pemrograman dan pembuatan aplikasi. Terlepas dari itu, VPS juga tidak kalah penting dalam dunia pembuatan website. Nevacloud hadir memberikan layanan cloud bagi developer dan pebisnis yang pastinnya terjamin keamanannya. Jika Anda tertarik menggunaka VPS murah dengan teknologi dan keamanan terbaik. Nevacloud adalah jawabannya!

Avatar for Hiqbal Fauzi

About Author

Hiqbal Fauzi

As SEO Specialist at Deneva with a bachelor's in animal husbandry, passionate about digital marketing, especially in SEO.