Mengenal MVC, Pengertian, Manfaat, dan Contohnya

Mengenal MVC, Pengertian, Manfaat, dan Contohnya
Avatar for Hanief Fawzan
  • November 15, 2024

Pengertian MVC

MVC adalah singkatan dari Model-View-Controller, sebuah pola arsitektur atau desain yang populer digunakan dalam pengembangan aplikasi, terutama aplikasi web. Dengan menggunakan MVC, pengembangan aplikasi menjadi lebih terstruktur dan mudah dikelola. Setiap komponen memiliki tanggung jawab yang jelas, sehingga memudahkan dalam pengembangan, pemeliharaan, dan pengujian aplikasi. Selain itu, MVC juga memungkinkan pemisahan antara tampilan (view) dan logika bisnis (model), sehingga perubahan pada salah satu komponen tidak akan berdampak besar pada komponen lainnya.

Komponen Utama MVC

Model dalam MVC

Model dalam MVC berperan sebagai representasi data dan logika bisnis dari aplikasi. Bayangkan Model sebagai otak dari aplikasi. Di sinilah semua data yang diperlukan aplikasi disimpan dan dikelola. Model berinteraksi langsung dengan database untuk menyimpan, mengambil, memperbarui, dan menghapus data. 

Contohnya, dalam aplikasi toko online, Model akan mengelola data produk, pelanggan, dan transaksi. Model juga mengandung aturan-aturan bisnis yang mengatur bagaimana data tersebut dapat dimanipulasi. Misalnya, harga produk tidak boleh negatif atau jumlah produk dalam stok tidak boleh kurang dari nol.

View dalam MVC

View dalam MVC bertanggung jawab untuk menampilkan antarmuka pengguna (user interface). View mengambil data dari Model dan menyajikannya dalam format yang mudah dipahami oleh pengguna. View tidak mengandung logika bisnis, tugasnya hanya menampilkan data. 

Contohnya, dalam aplikasi toko online, View akan menampilkan daftar produk, detail produk, keranjang belanja, dan halaman checkout. View seringkali menggunakan template atau bahasa templating untuk membuat tampilan yang dinamis dan menarik.

Baca Juga:   OpenStack: Pengertian, Cara Kerja, Komponen dan Kelebihannya

Controller dalam MVC

Controller dalam MVC bertindak sebagai penghubung antara Model dan View. Controller menerima input dari pengguna, misalnya ketika pengguna mengklik tombol atau mengisi formulir. Controller kemudian memproses input tersebut dan mengambil tindakan yang sesuai, seperti memperbarui Model atau mengarahkan pengguna ke View yang berbeda. 

Bagaimana Cara Kerja MVC?

Cara Kerja MVC
Sumber: Freepik

Alur Data di MVC

MVC bekerja dengan alur data yang jelas. Ketika pengguna berinteraksi dengan aplikasi (misalnya, mengisi formulir atau mengklik tombol), Controller akan menerima input tersebut. Controller kemudian akan memproses input ini dan mengambil keputusan tentang apa yang harus dilakukan selanjutnya. Jika diperlukan data, Controller akan meminta data tersebut ke Model. Model akan mengambil data dari database atau sumber data lainnya, lalu mengembalikannya ke Controller. Controller kemudian akan memberikan data tersebut ke View untuk ditampilkan kepada pengguna. View akan menampilkan data dalam format yang sesuai dengan antarmuka pengguna.

Interaksi Antara Komponen MVC

  • Controller ke Model: Controller meminta data dari Model ketika diperlukan.
  • Model ke Controller: Model memberikan data yang diminta oleh Controller.
  • Controller ke View: Controller memberikan data yang akan ditampilkan kepada View.
  • View ke Pengguna: View menampilkan data kepada pengguna melalui antarmuka pengguna.
  • Pengguna ke Controller: Pengguna berinteraksi dengan aplikasi melalui View, dan input pengguna tersebut dikirim ke Controller.

Intinya, MVC bekerja secara kolaboratif. Controller bertindak sebagai penghubung antara Model dan View, Model menyimpan dan mengelola data, dan View menampilkan data kepada pengguna. Pemisahan tanggung jawab ini membuat aplikasi menjadi lebih terstruktur, mudah dipelihara, dan mudah dikembangkan.

Contoh sederhananya, Anda ingin melihat daftar produk di sebuah toko online. Ketika Anda mengklik menu “Produk”, Controller akan menerima permintaan ini. Controller kemudian meminta Model untuk mengambil data produk dari database. Model akan mencari data produk dan mengembalikannya ke Controller. Controller lalu memberikan data produk tersebut ke View. View akan menampilkan daftar produk tersebut dalam bentuk tabel atau list yang menarik.

Manfaat Menggunakan MVC

Modularitas dan Pengelolaan Kode

MVC membagi aplikasi menjadi tiga komponen yang jelas, sehingga kode menjadi lebih terstruktur dan mudah dikelola. Setiap komponen memiliki tanggung jawab yang spesifik, membuat kode lebih mudah dibaca, diubah, dan diperluas. Hal ini sangat bermanfaat ketika aplikasi semakin kompleks dan melibatkan banyak developer. Dengan modularitas, setiap developer dapat fokus pada bagian tertentu dari aplikasi tanpa mengganggu bagian lainnya.

Baca Juga:   Error 302: Penyebab, Dampak dan Cara Mengatasinya!

Meningkatkan Kolaborasi Developer

Dengan pemisahan yang jelas antara Model, View, dan Controller, MVC memungkinkan beberapa developer bekerja secara paralel pada bagian yang berbeda dari aplikasi. Seorang developer dapat fokus pada desain tampilan (View), sementara yang lain dapat bekerja pada logika bisnis (Model). 

Hal ini sangat berguna dalam proyek pengembangan yang besar dan melibatkan tim yang terdiri dari banyak orang. Selain itu, MVC juga memudahkan dalam melakukan review kode, karena setiap bagian kode memiliki tanggung jawab yang jelas.

Mempermudah Pengujian dan Pemeliharaan

Karena MVC memisahkan logika bisnis dari tampilan, pengujian menjadi lebih mudah. Anda dapat menguji Model secara terpisah untuk memastikan bahwa logika bisnis bekerja dengan benar, dan menguji View secara terpisah untuk memastikan bahwa tampilan ditampilkan dengan benar. 

Selain itu, jika terjadi kesalahan, Anda dapat dengan mudah melacak akar masalahnya karena setiap komponen memiliki tanggung jawab yang jelas. MVC juga mempermudah dalam melakukan pemeliharaan aplikasi, karena perubahan pada satu bagian biasanya tidak akan berdampak besar pada bagian lainnya.

Contoh Penerapan MVC dalam Aplikasi

Cara Kerja MVC
Sumber: Freepik

MVC di Laravel

Laravel, sebagai salah satu framework PHP yang populer, sangat mengadopsi konsep MVC. Saat Anda membuat sebuah proyek Laravel, secara otomatis akan terbentuk struktur folder yang mencerminkan komponen MVC. Model biasanya terletak di folder app/Models, berisi kelas-kelas yang merepresentasikan tabel database. View berada di folder resources/views, berisi template-template Blade untuk menampilkan data. Sedangkan Controller terletak di folder app/Http/Controllers, berfungsi sebagai penghubung antara Model dan View. Contoh sederhana: saat pengguna ingin melihat daftar produk, Controller akan memanggil Model untuk mengambil data produk dari database, lalu meneruskannya ke View untuk ditampilkan dalam bentuk halaman HTML.

Baca Juga:   Landing Page: Pengertian, Manfaat, dan Panduan Pembuatannya

MVC di Ruby on Rails

Ruby on Rails juga merupakan framework yang sangat menjunjung tinggi konsep MVC. Struktur folder dan konvensi penamaan di Rails sangat mirip dengan Laravel. Model, View, dan Controller memiliki peran yang sama. Namun, Rails memiliki beberapa fitur unik seperti Active Record yang mempermudah interaksi dengan database. 

Contohnya, untuk membuat sebuah postingan blog baru, Controller akan membuat objek Model baru, mengisi atributnya, lalu menyimpannya ke database. View kemudian akan menampilkan formulir untuk membuat postingan baru atau daftar postingan yang sudah ada.

MVC di Frontend Framework Modern

MVC juga sering diterapkan dalam pengembangan frontend menggunakan framework modern seperti React, Angular, dan Vue.js. Meskipun tidak sejelas MVC pada backend framework, konsep dasarnya tetap sama. Component dalam React, Directive dalam Angular, dan Component dalam Vue.js dapat dianggap sebagai View. State management seperti Redux atau Vuex dapat dianggap sebagai Model. Sedangkan logika yang menghubungkan antara View dan State dapat dianggap sebagai Controller. 

Contohnya, dalam aplikasi todo list dengan React, komponen TodoList akan menampilkan daftar tugas, state akan menyimpan data tugas, dan fungsi untuk menambahkan atau menghapus tugas akan menjadi bagian dari logika yang menghubungkan keduanya.

Perbandingan MVC dengan Arsitektur Lain

MVC vs MVVM

MVC dan MVVM keduanya bertujuan untuk memisahkan tampilan dari logika bisnis. Namun, MVVM memperkenalkan lapisan ViewModel yang bertindak sebagai perantara antara View dan Model. Ini memungkinkan pemisahan yang lebih bersih dan testabilitas yang lebih baik. MVC lebih tradisional dan cocok untuk proyek yang lebih sederhana, sedangkan MVVM lebih cocok untuk proyek yang kompleks dengan UI yang dinamis dan data binding yang ekstensif.

MVC vs MVP

MVC dan MVP sama-sama memisahkan tampilan dari logika bisnis. Perbedaan utama terletak pada peran Controller. Dalam MVC, Controller bertindak sebagai mediator antara View dan Model, sedangkan dalam MVP, Presenter (sebutan lain untuk Controller) memiliki tanggung jawab yang lebih besar dalam mengelola logika presentasi. MVP lebih cocok untuk proyek dengan UI yang kompleks dan interaksi pengguna yang banyak, sedangkan MVC lebih sederhana dan mudah dipahami.

Kesimpulan

Singkatnya, MVC adalah cara yang efektif untuk mengatur struktur aplikasi, membuat pengembangan lebih efisien, dan menghasilkan aplikasi yang lebih mudah dipelihara.


Tertarik Untuk Menggunakan VPS dengan teknologi terbaik dari Nevacloud?

Terlepas dari itu, jika anda sedang mencari VPS dengan teknologi terbaik, anda dapat menggunakan VPS dari Nevacloud. Tunggu apalagi? kunjungi website Nevacloud dan temukan beragam penawaran menariknya!

Avatar for Hanief Fawzan

About Author

Hanief Fawzan

Hola, saya Hanief Fawzan. Seorang part-time digital marketer dan full-time cat enthusiast. Saya senang dengan hal-hal mengenai psikologi dan digital marketing. Nikmati tulisan serta perspektif saya di sini, dan jangan ragu untuk terhubung melalui media sosial yang tertera. Let’s connect and share ideas!