Saat ini, pengolahan data center adalah sebuah aspek krusial terutama bagi bisnis dan organisasi tertentu. Setiap bisnis maupun organisasi, baik kecil maupun besar, pasti memiliki sejumlah besar data yang perlu diatur dan diakses dengan mudah. Nah, di sinilah peran penting dari DBMS atau Database Management System. 

Tanpa adanya sistem yang terstruktur dengan baik, data bisa berserakan dan sulit dikelola, apalagi jika data tersebut digunakan untuk pengambilan keputusan penting. Di artikel ini, Nevacloud akan membahas apa itu DBMS beserta fungsi, jenis, komponen, dan contoh-contoh dari DBMS paling populer yang bisa kamu temui di berbagai industri. Bagi kamu yang penasaran, simak dan scroll terus artikel ini sampai habis!

Apa itu DBMS?

Source: Techtarget

DBMS adalah singkatan dari Database Management System, yaitu software perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan mengorganisir data dalam suatu basis utama. Secara sederhana, software ini bertindak sebagai penghubung antara pengguna atau aplikasi dengan basis data yang digunakan. Dalam hal ini, DBMS memfasilitasi pengguna untuk membuat, membaca, mengubah, dan menghapus data secara efisien.

Selain itu, DBMS juga menyediakan cara yang terstruktur untuk menyimpan data, sehingga memastikan data tersebut bisa diakses dengan cepat dan aman oleh pengguna. Tanpa adanya software ini, pengelolaan data bisa saja menjadi jauh lebih rumit dan rentan terhadap kesalahan, terutama jika jumlah datanya sangat besar.

Fungsi DBMS

Source: Freepik

DBMS adalah solusi bagi banyak perusahaan untuk proses urusan pengelolaan data. Selain memudahkan prosesnya, ada beberapa fungsi utama dari DBMS yang perlu kamu ketahui. Berikut penjelasan lengkapnya:

1. Kemudahan Akses Administrasi Data

Fungsi pertama dari DBMS yakni memberikan kemudahan akses administrasi data. Sistem ini memungkinkan pengguna untuk menambah, mengedit, atau menghapus data dengan mudah tanpa harus memahami struktur fisik dari basis data itu sendiri. Dengan bantuan DBMS, administrator atau pengguna biasa bisa melakukan manajemen data hanya melalui antarmuka yang disediakan oleh sistem.

Selain itu, sistem ini juga menyediakan berbagai tools yang memudahkan administrator dalam mengatur pengguna, hak akses, dan berbagai konfigurasi lainnya yang terkait dengan pengelolaan data. Hasilnya, seluruh tier pada data center pun akan selalu up-to-date dan terorganisir dengan efisien.

Baca Juga:   Apa itu CMS? Pengertian, Fungsi dan Manfaatnya!

2. Keamanan Data

Salah satu fungsi penting lainnya adalah menjaga keamanan data. Sistem DBMS memiliki mekanisme untuk mengontrol siapa saja yang dapat mengakses data dan tindakan apa yang bisa mereka lakukan. Misalnya, dalam suatu perusahaan, tidak semua karyawan bisa mengakses seluruh data yang ada. Jadi, administrator perusahaan lah yang akan bertugas untuk menetapkan izin akses yang berbeda-beda sesuai dengan tingkat otoritas pengguna.

Sistem pada database management system juga dilengkapi dengan fitur enkripsi dan pencatatan aktivitas pengguna. Jadi, segala tindakan yang dilakukan terhadap data bisa dipantau dan diatur dengan lebih baik. Tentu saja, hal ini sangat penting bagi perusahaan ,terutama untuk mencegah kebocoran data dari berbagai ancaman cyber crime.

3. Sentralisasi Data

DBMS adalah sistem yang juga berfungsi untuk mensentralisasi data. Lewat penggunaan sistem ini, seluruh data bisa disimpan di object storage, guna mempermudah pengelolaan dan pencarian data. Sentralisasi ini berguna untuk menghindari duplikasi data, mengurangi risiko inkonsistensi, dan memudahkan proses backup dan recovery jika terjadi kerusakan.

Sentralisasi data ini juga memastikan bahwa semua orang di dalam organisasi menggunakan data yang sama, sehingga tidak ada perbedaan data di antara departemen atau divisi. Dengan begitu, pengambilan keputusan bisa lebih tepat dan berdasarkan data yang akurat.

4. Integritas Data

DBMS mampu menjaga keakuratan dan konsistensi data selama proses penyimpanan, pengelolaan, dan akses. Sistem ini menggunakan berbagai aturan dan mekanisme untuk memastikan bahwa data yang dimasukkan ke dalam sistem selalu valid dan tidak ada data yang bertentangan satu sama lain. Misalnya, DBMS dapat menerapkan aturan-aturan seperti kunci utama (primary key) dan kunci asing (foreign key) untuk menjaga hubungan antar tabel tetap konsisten.

Fungsi ini sangat penting dalam situasi di mana data digunakan oleh banyak pengguna atau sistem secara bersamaan. Tanpa adanya kontrol integritas, data bisa menjadi tidak sinkron dan menyebabkan kesalahan dalam pengambilan keputusan atau proses bisnis.

5. Pemulihan Data (Data Recovery)

Fungsi pemulihan data menjadi krusial saat terjadi kerusakan sistem, kegagalan perangkat keras, atau kesalahan manusia yang tidak disengaja. DBMS menyediakan fitur pemulihan data yang memungkinkan sistem untuk mengembalikan data ke kondisi sebelumnya jika terjadi kehilangan atau kerusakan data. Fitur ini biasanya diimplementasikan dengan pencatatan transaksi (transaction logs) yang memungkinkan administrator untuk melakukan rollback atau restore data ke versi yang lebih stabil.

Jenis-Jenis DBMS

Source: Freepik

DBMS hadir dalam berbagai jenis yang dirancang untuk menangani berbagai kebutuhan pengelolaan data. Berikut adalah beberapa jenis DBMS yang paling umum digunakan.

1. Relational Database Management System (RDBMS)

RDBMS adalah jenis database management system yang paling populer dan banyak digunakan. RDBMS menyimpan data dalam bentuk tabel, yang memiliki baris dan kolom. Data di dalam tabel ini saling berhubungan dan dapat dihubungkan melalui kunci (key). RDBMS menggunakan SQL (Structured Query Language) sebagai bahasa standar untuk mengakses dan mengelola data.

Baca Juga:   Apa itu Proxmox VE? Definisi, Keunggulan, dan Cara Instalasinya

Contoh dari RDBMS adalah MySQL dan PostgreSQL, serta Microsoft SQL Server. Jenis DBMS ini sangat cocok digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan struktur data yang kompleks dan relasional, seperti sistem keuangan atau manajemen pelanggan.

2. Document Database Management System (DoDBMS)

DoDBMS adalah jenis DBMS yang dirancang untuk menyimpan data dalam format dokumen, seperti JSON, BSON, atau XML. DoDBMS sangat cocok untuk aplikasi yang membutuhkan fleksibilitas dalam penyimpanan data tanpa harus mengikuti struktur tabel yang kaku seperti pada RDBMS. MongoDB adalah salah satu contoh DoDBMS yang sangat populer. Sistem ini lebih sering digunakan dalam pengembangan aplikasi berbasis web atau aplikasi yang memerlukan skala besar, seperti platform e-commerce atau sosial media.

3. Columnar Database Management System (CDBMS)

CDBMS merupakan jenis database management system yang menyimpan data berdasarkan kolom, bukan baris seperti pada RDBMS. CDBMS dirancang untuk menangani query yang melibatkan analisis data dalam jumlah besar dengan cara yang lebih efisien. Karena data diakses per kolom, ini membuat CDBMS lebih cepat dalam melakukan query yang melibatkan banyak agregasi data. CDBMS biasanya digunakan dalam aplikasi analitik dan data warehousing, di mana performa pengambilan data jumlah besar sangat penting.

Komponen DBMS

Source: Freepik

DBMS terdiri dari berbagai komponen yang bekerja sama untuk menyediakan fungsionalitas lengkap dalam mengelola data. Setiap komponen memiliki peran khusus untuk memastikan sistem berjalan dengan efisien dan aman. Berikut penjelasan lengkapnya:

1. Storage Engine

Komponen ini bertanggung jawab untuk menyimpan dan mengelola data secara fisik. Storage engine menentukan bagaimana data ditulis ke disk, bagaimana data diorganisir, dan bagaimana data diambil kembali saat dibutuhkan. Keberhasilan sebuah DBMS sangat bergantung pada efisiensi storage engine-nya.

2. Query Language

Query language adalah bahasa yang digunakan untuk berinteraksi dengan data yang ada di dalam database. Bahasa ini memungkinkan kamu untuk membuat query untuk menambah, menghapus, mengubah, atau mengambil data dari database. SQL adalah salah satu query language yang paling umum digunakan di dunia DBMS.

3. Query Processor

Query processor bertugas memproses query yang dimasukkan oleh pengguna dan menerjemahkannya ke dalam bentuk yang bisa dipahami oleh DBMS. Ini termasuk mengurai sintaks query dan memastikan bahwa query tersebut valid.

4. Optimization Engine

Optimization engine berfungsi untuk mengoptimalkan cara data diambil dari database. Ini penting untuk memastikan bahwa query dijalankan seefisien mungkin, terutama saat menangani database yang besar. Dengan menggunakan teknik optimasi, database management system bisa memberikan hasil lebih cepat dan meminimalkan beban sistem.

5. Metadata Catalog

Komponen ini menyimpan informasi tentang struktur database, seperti tabel, kolom, tipe data, dan hubungan antar tabel. Metadata catalog pada sistem DBMS adalah komponen yang bertugas untuk memahami struktur data saat sedang dikelola dan menyediakan informasi yang dibutuhkan saat query dijalankan.

Baca Juga:   Reboot: Pengertian Fungsi, dan Cara Kerja Lengkap

6. Log Manager

Log manager bertanggung jawab mencatat semua transaksi dan perubahan yang dilakukan terhadap database. Komponen ini pada proses backup adalah aspek penting, terutama untuk menjaga integritas data dan memungkinkan recovery jika terjadi kesalahan atau kerusakan pada sistem.

7. Reporting and Monitoring Tool

Untuk memantau kinerja sistem dan membuat laporan, DBMS dilengkapi dengan reporting and monitoring tools. Komponen ini memungkinkan administrator untuk menganalisis performa database, mengidentifikasi masalah, dan membuat laporan mengenai penggunaan data.

8. Data Utilities

Data utilities adalah alat bantu yang digunakan untuk melakukan tugas-tugas penting seperti backup, recovery, dan migrasi data. Data utilities memastikan bahwa data selalu tersedia dan aman, serta memudahkan administrator dalam mengelola perubahan atau migrasi database.

Contoh DBMS Paling Populer

Beberapa contoh DBMS yang paling populer di berbagai industri antara lain:

1. MySQL

MySQL adalah salah satu DBMS open-source yang paling banyak digunakan di dunia. Dikembangkan oleh Oracle Corporation, MySQL terkenal karena kecepatan, skalabilitas, dan kemudahan penggunaannya. MySQL sering digunakan dalam aplikasi berbasis web seperti WordPress, Joomla dan Drupal, serta platform e-commerce lainnya. Dengan dukungan komunitas yang luas, MySQL menjadi pilihan yang ideal untuk startup maupun perusahaan besar.

2. PostgreSQL

PostgreSQL merupakan contoh database management system relasional yang dikenal dengan fitur-fitur canggih dan kemampuan skalabilitasnya. Dikenal sebagai salah satu sistem database open-source paling andal, PostgreSQL mendukung berbagai tipe data kompleks dan memiliki fitur extensibility, yang memungkinkan pengguna untuk membuat fungsi kustom. Banyak perusahaan besar, termasuk platform analitik dan sistem finansial, menggunakan PostgreSQL karena kemampuannya dalam menangani beban kerja yang berat.

3. MongoDB

MongoDB adalah contoh DBMS non-relasional yang menggunakan model penyimpanan berbasis dokumen. Alih-alih menyimpan data dalam tabel dan baris seperti RDBMS, MongoDB menggunakan dokumen yang disimpan dalam format JSON atau BSON. MongoDB sering digunakan dalam pengembangan aplikasi yang membutuhkan fleksibilitas data dan skalabilitas tinggi, seperti aplikasi berbasis cloud dan platform media sosial.

4. Microsoft SQL Server

Microsoft SQL Server adalah RDBMS komersial yang banyak digunakan oleh perusahaan besar. Dikembangkan oleh Microsoft, SQL Server terkenal dengan integrasi mendalamnya dengan produk Microsoft lainnya seperti Azure, Power BI, dan Excel. SQL Server juga menawarkan berbagai fitur keamanan, manajemen data yang canggih, serta business intelligence.

5. Oracle Database

Oracle Database adalah DBMS komersial yang sering digunakan untuk aplikasi enterprise berskala besar. Oracle menawarkan fitur-fitur unggulan seperti clustering, keamanan tingkat tinggi, dan dukungan untuk berbagai jenis data. Sistem ini sering digunakan oleh perusahaan multinasional yang membutuhkan solusi database yang handal dan efisien dalam skala besar.

data center 1

Butuh Cloud VPS & Block Storage Handal?

Pada intinya, DBMS adalah sistem penting dalam pengelolaan data yang memungkinkan perusahaan dan organisasi untuk menyimpan, mengakses, dan mengelola informasi dengan efisien. Dengan fungsi-fungsinya yang beragam, DBMS sangat membantu dalam menjaga kelangsungan operasi bisnis.Jika kamu ingin memaksimalkan kinerja DBMS di infrastruktur perusahaan, solusi cloud VPS dan block storage dari Nevacloud dapat menjadi pilihan tepat.

Dengan Cloud VPS yang handal dan block storage yang scalable, kamu bisa mengoptimalkan penyimpanan data serta meningkatkan efisiensi pengelolaan database tanpa khawatir downtime ataupun error. Percayakan Nevacloud untuk urusan cloud VPS serta block storage perusahaan Anda, dan dapatkan performa handal pada proses pengelolaan data besar. Yuk, order sekarang!

Avatar for Hiqbal Fauzi

About Author

Hiqbal Fauzi

As SEO Specialist at Deneva with a bachelor's in animal husbandry, passionate about digital marketing, especially in SEO.