Kalau kamu pernah buat atau mengelola website, tentu saja CMS adalah istilah yang sudah nggak asing lagi di telingamu. Namun, mungkin di antara kamu masih ada yang belum paham sepenuhnya tentang apa itu CMS, fungsinya, contoh-contohnya, dan bahasa pemrograman apa saja yang biasa digunakan untuk membuatnya.
Singkatnya, kepanjangan dari CMS adalah Content Management System yang berfungsi untuk mengelola serta membuat situs web dengan metode sederhana. Lewat platform ini, kamu bisa membuat website profesional tanpa perlu bahasa coding! Untuk lebih jelasnya, yuk sama-sama kita baca dan pahami isi materi dari artikel Nevacloud kali ini!
Apa Itu CMS?
CMS adalah singkatan dari Content Management System, merupakan sebuah software atau platform yang berfungsi membuat, mengelola, serta memodifikasi konten di situs web tanpa perlu bahasa pemrograman. Dengan kata lain, lewat platform ini kamu bisa bikin website keren tanpa harus jadi programmer handal!
Selain itu, Content Management System biasanya dilengkapi dengan antarmuka pengguna yang user-friendly. Jadi, kamu tidak perlu bingung meskipun baru pertama kali menggunakannya. Di dalamnya nanti, kamu bisa menambahkan teks, gambar, video, dan berbagai konten lainnya dengan mudah, cukup melalui beberapa klik saja.
Fungsi dan Manfaat dari CMS
Content Management System (CMS) adalah platform yang sangat berguna untuk siapa saja yang ingin membuat dan mengelola website tanpa perlu memiliki keahlian teknis yang mendalam. Bahkan, platform ini merupakan solusi praktis yang memungkinkan kamu untuk fokus pada konten dan tampilan situs, tanpa harus khawatir tentang kode-kode rumit di balik layar. Berikut ini lima fungsi dan manfaat CMS yang perlu kamu ketahui:
1. Mengelola dan Mengatur Konten
Fungsi utama dari Content Management System adalah memudahkan kamu untuk mengelola dan mengatur konten di situs web. Tanpa platform ini, mengelola konten secara manual bisa bisa menjadi hal yang sangat membingungkan, terutama jika kamu memiliki banyak halaman atau postingan web.
Content Management System memungkinkan kamu untuk menambah, mengedit, menghapus, dan mengatur konten secara efisien. Misalnya, kamu bisa membuat artikel blog baru, memperbarui halaman produk, atau bahkan mengganti seluruh tampilan halaman dengan hanya beberapa klik.
Selain itu, Content Management System juga biasanya dilengkapi dengan fitur yang memungkinkan kamu untuk menyimpan konten dalam bentuk draft sebelum kamu publish. Jadi, kamu bisa meninjau dan memperbaiki konten sebelum dilihat oleh para audiens.
2. Mempermudah Desain dan Kustomisasi Situs
Salah satu manfaat CMS adalah kemampuannya untuk mempermudah desain dan kustomisasi pada situs web. Platform ini menyediakan berbagai tema dan template yang bisa kamu pilih dan sesuaikan dengan kebutuhan. Dari template ini, kamu bisa mengubah tampilan situsmu tanpa perlu menyentuh kode HTML atau CSS.
Bahkan, beberapa platform Content Management System juga menawarkan editor drag-and-drop yang memungkinkan kamu untuk mengatur layout, menambahkan widget, gambar, video, dan elemen lainnya dengan mudah. Ini sangat membantu bagi kamu yang ingin memiliki situs web dengan tampilan profesional tanpa harus menyewa desainer web.
3. Mendukung Kolaborasi Antar Pengguna
Jika kamu bekerja dalam tim, Content Management System adalah platform yang sangat mendukung untuk kolaborasi. Pasalnya, platform ini memungkinkan beberapa pengguna untuk mengakses dan mengelola konten secara bersamaan, dengan hak akses yang berbeda-beda.
Misalnya, kamu bisa mengatur agar penulis hanya bisa menulis dan mengedit konten, sementara editor memiliki hak untuk mempublikasikannya. Fitur ini sangat berguna untuk organisasi atau perusahaan yang memiliki banyak kontributor konten. Sebab, setiap orang bisa bekerja secara efisien tanpa mengganggu pekerjaan satu sama lain.
4. Optimasi SEO dan Pengelolaan Metadata
SEO (Search Engine Optimization) adalah hal yang sangat penting jika kamu ingin situs web ditemukan di mesin pencari seperti Google. CMS adalah platform yang dilengkapi dengan fitur-fitur untuk membantu optimasi SEO. Kamu bisa dengan mudah menambahkan meta tags, deskripsi, dan kata kunci yang relevan pada setiap halaman atau postingan.
Beberapa CMS juga memiliki plugin atau alat tambahan yang membantu kamu menganalisis dan mengoptimalkan konten agar lebih SEO-friendly. Contohnya dengan memberikan saran tentang panjang teks, penggunaan kata kunci, atau pengaturan URL yang lebih baik.
5. Keamanan dan Pemeliharaan Situs
Keamanan adalah salah satu aspek paling kritis dalam pengelolaan situs web, dan Content Management System dapat membantu kamu menjaga keamanan situs dengan lebih mudah. Platform ini umumnya dilengkapi dengan update keamanan otomatis yang melindungi situs dari ancaman cyber crime seperti hacking, malware, dan serangan DDoS.
Selain itu, kamu bisa mengatur hak akses pengguna untuk memastikan hanya orang yang berwenang yang bisa mengakses bagian-bagian tertentu dari situs. Bahkan, Content Management System juga memudahkan proses backup. Jadi, kamu bisa memastikan semua data penting disimpan dengan aman dan bisa dipulihkan jika terjadi masalah.
Contoh CMS Paling Populer di Dunia
Source: Hubspot
Content Management System telah menjadi alat yang sangat penting untuk membangun dan mengelola situs web. Dari blog pribadi hingga toko online besar, Platform ini memungkinkan pengguna untuk membuat dan memelihara situs web yang fungsional dan menarik. Berikut ini adalah beberapa contoh CMS paling populer di dunia yang sering digunakan oleh berbagai kalangan, dari pemula hingga profesional:
1. WordPress
WordPress adalah CMS paling populer di dunia, dan sekitar 40% dari semua situs web di internet menggunakan WordPress. Kepopuleran WordPress tidak terlepas dari fleksibilitas dan kemudahan penggunaannya. Dengan antarmuka yang user-friendly, WordPress memungkinkan pengguna untuk membuat berbagai jenis situs web, mulai dari blog sederhana hingga situs e-commerce yang kompleks.
WordPress memiliki ribuan tema dan plugin yang bisa digunakan untuk memperluas fungsionalitas situs web. Salah satu keunggulan utama WordPress adalah dari segi web hosting. Pasalnya, WordPress hosting ini dapat digunakan di hampir semua penyedia web hosting yang ada, baik yang gratis maupun berbayar.
2. Joomla
Joomla umumnya sering digunakan untuk membangun situs web yang lebih kompleks. Platform ini menawarkan keseimbangan antara kemudahan user interface dan fleksibilitas, menjadikannya pilihan yang baik untuk pengguna yang memiliki sedikit pengetahuan teknis. Namun, tetap membutuhkan kontrol yang lebih besar atas situs web mereka dibandingkan dengan apa yang ditawarkan WordPress.
Joomla dikenal dengan kemampuan multi-bahasanya yang kuat, yang membuatnya ideal untuk situs web yang membutuhkan dukungan untuk berbagai bahasa. Selain itu, joomla juga menawarkan berbagai ekstensi yang dapat memperluas fungsionalitas situs, seperti modul e-commerce, sistem manajemen konten berbasis komunitas, dan banyak lagi.
3. Drupal
Drupal adalah contoh CMS yang sangat kuat dan fleksibel, tetapi membutuhkan tingkat pengetahuan teknis yang lebih tinggi dibandingkan Joomla. Platform ini sering digunakan untuk situs web yang membutuhkan skalabilitas dan kustomisasi tinggi, seperti situs pemerintahan, perusahaan besar, atau situs dengan volume konten besar.
Salah satu perbandingan Drupal vs Joomla sangat terlihat pada sistem keamanan yang kuat, yang menjadikannya pilihan tepat di untuk situs atau perusahaan besar. Selain itu, Drupal juga sangat modular, yang berarti kamu bisa menambahkan atau menghapus fitur sesuai kebutuhan melalui berbagai modul yang tersedia.
Namun, karena kompleksitasnya, Drupal biasanya lebih cocok digunakan oleh developer atau tim teknis yang memiliki pengalaman dalam pengembangan web. Meski begitu, fleksibilitas dan skalabilitas yang ditawarkan Drupal membuatnya menjadi pilihan yang tak tertandingi untuk proyek-proyek besar dan kompleks.
4. Magento
Magento adalah contoh CMS yang dirancang khusus untuk e-commerce, dan menjadi pilihan utama bagi banyak toko online besar di seluruh dunia. Platform ini adalah platform yang sangat powerful dan menawarkan berbagai fitur yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis e-commerce, mulai dari manajemen produk, pengaturan harga, sistem pembayaran, hingga integrasi dengan berbagai layanan logistik.
Kelebihan Magento adalah kemampuannya untuk menangani transaksi yang sangat besar, serta menawarkan opsi kustomisasi untuk memenuhi kebutuhan spesifik bisnis. Magento juga menawarkan versi open-source yang memungkinkan developer untuk mengembangkan dan menyesuaikan platform sesuai kebutuhan mereka.
5. Shopify
Shopify adalah platform SaaS berbasis cloud yang dirancang khusus untuk e-commerce dan dikenal dengan kemudahan penggunaannya. Platform ini menawarkan solusi all-in-one yang memungkinkan siapa saja untuk membuat dan mengelola toko online tanpa perlu keterampilan teknis yang mendalam.
Dengan Shopify, kamu bisa memilih dari berbagai tema yang telah dirancang secara profesional, menambahkan produk, mengatur metode pembayaran, dan bahkan mengelola inventaris dengan mudah. Selain itu, Shopify juga menawarkan berbagai aplikasi dan integrasi yang bisa digunakan untuk memperluas fungsionalitas toko onlinemu.
Bahasa Pemrograman yang Digunakan dalam CMS
Salah satu aspek menarik dari CMS adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk membangunnya. Meskipun kamu sebagai pengguna nggak perlu memikirkan soal ini, tapi ada baiknya kamu tahu sedikit tentang bahasa pemrograman yang biasa digunakan.
1. PHP
PHP adalah bahasa pemrograman yang paling banyak digunakan dalam pengembangan Content Management System. WordPress, Joomla, dan Drupal semuanya dibangun menggunakan PHP. Bahasa ini sangat populer karena fleksibel, mudah dipelajari, dan didukung oleh banyak web server.
2. Python
Python mulai banyak digunakan dalam pengembangan CMS modern karena sintaksnya yang sederhana dan bersih. Content Management System seperti Wagtail dan Django menggunakan Python sebagai bahasa utamanya. Python terkenal dengan performa dan keamanannya, serta cocok untuk proyek yang memerlukan data processing yang kompleks.
3. Ruby
Ruby on Rails framework adalah kerangka kerja web yang digunakan oleh beberapa platform Content Management System seperti RefineryCMS dan Radiant. Bahasa program ini terkenal dengan sintaksnya yang elegan dan framework yang mendorong developer untuk mengikuti praktik pengembangan yang baik.
4. JavaScript
JavaScript biasanya digunakan di sisi front-end untuk membuat antarmuka pengguna yang dinamis dan interaktif. Namun, dengan adanya framework seperti Node.js, JavaScript juga mulai digunakan di sisi back-end untuk pengembangan, misalnya pada CMS Ghost.
5. ASP.NET
ASP.NET adalah framework yang dikembangkan oleh Microsoft dan digunakan oleh beberapa CMS seperti Umbraco. Content Management System berbasis ASP.NET biasanya lebih sering digunakan dalam lingkungan perusahaan atau untuk proyek-proyek yang memerlukan integrasi dengan produk Microsoft lainnya.
6. Java
Java juga digunakan dalam beberapa Content Management System enterprise, seperti Liferay dan OpenCMS. Selain itu, Java dikenal dengan keamanannya yang kuat dan skalabilitas yang baik, sehingga sering digunakan untuk situs web dengan traffic tinggi.
Sudah Lebih Paham Tentang Apa itu CMS?
Content Management System atau CMS adalah contoh nyata yang memungkinkan kamu bisa membuat, mengelola, dan mengatur situs web tanpa memerlukan keahlian teknis yang mendalam. Dengan fitur-fitur seperti manajemen konten, desain, kolaborasi, dan optimasi SEO, platform ini menjadi alat yang sangat berguna bagi individu maupun bisnis.Untuk mendukung performa optimal dari situs web yang dibangun dengan Content Management System, layanan Cloud VPS dari Nevacloud bisa menjadi pilihan yang tepat. Dengan Cloud VPS, kamu mendapatkan kecepatan, skalabilitas, dan keamanan yang dibutuhkan untuk menjalankan situs web dengan lancar dan efisien.