Malicious code adalah salah satu bentuk ancaman dalam dunia siber yang digunakan untuk melakukan kejahatan cyber crime. Ancaman ini bisa menyusup ke perangkat tanpa disadari, lalu mencuri data, merusak sistem, hingga melumpuhkan jaringan secara keseluruhan. 

Dalam era digital seperti sekarang, di mana aktivitas online semakin meningkat, risiko terkena malicious code juga semakin besar. Oleh karena itu, memahami apa itu malicious code, dampaknya, serta cara mengatasinya menjadi sangat penting agar kamu bisa melindungi diri dan sistem dari serangan siber ini. Yuk, simak penjelasan lengkapnya!

Pengertian Malicious Code

Source: Freepik

Malicious code adalah kode berbahaya yang dirancang untuk mengeksploitasi kerentanan pada sistem, perangkat lunak, atau jaringan dengan tujuan mencuri data, merusak sistem, atau mengambil alih kontrol perangkat. 

Kode ini bisa berbentuk virus, worm, trojan, ransomware, atau spyware. Tidak seperti jenis virus malware yang sering kali berbentuk file atau program mandiri, malicious code dapat disisipkan ke dalam aplikasi atau dokumen tanpa terdeteksi.

Kode berbahaya ini biasanya menyebar melalui berbagai media, seperti email phishing, situs web yang diretas, atau perangkat lunak yang terinfeksi. Misalnya, kamu mungkin menerima spam email dari pengirim tidak dikenal, dan ketika dibuka, kode tersebut langsung menginfeksi perangkatmu.

Karena sifatnya yang sulit terdeteksi, malicious code menjadi salah satu ancaman terbesar dalam dunia keamanan siber. Banyak perusahaan besar yang bahkan mengalami kerugian miliaran rupiah akibat serangan ini.

Penyebab Utama Malicious Code

Source: Freepik

Berikut adalah penyebab utama dari serangan malicious code:

1. Kerentanan Sistem Operasi dan Aplikasi

Kerentanan dalam sistem operasi dan aplikasi adalah salah satu penyebab utama malicious code berhasil menyerang. Sistem yang tidak diperbarui menjadi target empuk bagi penyerang, karena celah keamanan yang belum ditambal dapat dimanfaatkan untuk menyusupkan kode berbahaya. Misalnya, perangkat lunak yang lama tidak hanya memiliki bug, tetapi juga kekurangan perlindungan terhadap ancaman terbaru. Oleh sebab itu, pembaruan sistem dan aplikasi sangat penting untuk menjaga keamanan perangkatmu.

Baca Juga:   Cara Mengatasi Error 405: Solusi untuk Masalah Akses Terbatas!

2. Phishing dan Email Berbahaya

Link phising adalah metode serangan yang sering digunakan untuk menyebarkan malicious code. Penyerang mengirimkan email yang tampak seperti berasal dari sumber terpercaya, misalnya bank atau layanan populer. Dalam email tersebut, terdapat tautan atau lampiran yang berisi kode berbahaya. Ketika tautan di klik atau file dibuka, malicious code langsung menginfeksi perangkat. Untuk menghindari serangan ini, kamu perlu memverifikasi pengirim email sebelum membuka tautan atau lampiran apa pun.

3. Akses Wifi Publik yang Tidak Aman

Wifi publik seringkali menjadi medium yang digunakan untuk menyebarkan malicious code. Jaringan ini biasanya tidak memiliki enkripsi yang memadai, sehingga memungkinkan penyerang melakukan serangan “man-in-the-middle.” Dalam serangan ini, penyerang dapat menyisipkan malicious code ke dalam koneksi internet kamu saat kamu terhubung ke jaringan tersebut. Untuk menghindarinya, pastikan kamu menggunakan jaringan yang aman atau mengaktifkan VPN dan proksi ketika mengakses internet melalui Wifi publik.

4. Perangkat Lunak Bajakan dan Tidak Resmi

Penggunaan perangkat lunak bajakan menjadi salah satu faktor terbesar penyebaran malicious code. Banyak perangkat lunak bajakan yang telah dimodifikasi oleh pihak ketiga untuk menyisipkan kode berbahaya. Saat perangkat lunak tersebut diinstal, malicious code langsung aktif dan dapat mengambil alih sistem, mencuri data, atau merusak file. Selain itu, perangkat lunak bajakan juga tidak mendapatkan pembaruan keamanan dari pengembang aslinya, sehingga membuat perangkatmu semakin rentan terhadap serangan.

Dampak Serangan Malicious Code

Source: Freepik

Serangan malicious code membawa dampak yang signifikan, baik bagi individu maupun organisasi. Dampak tersebut dapat memengaruhi data, operasional, hingga reputasi. Berikut ini beberapa dampak utama dari serangan malicious code:

1. Kerusakan Data

Salah satu dampak paling umum dari malicious code adalah kerusakan data. Kode berbahaya ini dapat menghapus, mengubah, atau mengenkripsi file penting di perangkatmu. Contohnya, ransomware adalah jenis malicious code yang mengenkripsi data dan meminta tebusan untuk membukanya kembali. Jika serangan ini terjadi, kamu bisa kehilangan akses ke data penting seperti laporan bisnis, dokumen pribadi, atau arsip proyek.

Kerusakan data tidak hanya menimbulkan kerugian material tetapi juga bisa memperlambat produktivitas, terutama jika data tersebut merupakan aset utama dalam operasional. Untuk menghindarinya, penting untuk melakukan backup data secara berkala dan menggunakan perangkat lunak keamanan yang andal.

2. Kehilangan Privasi dan Data Sensitif

Malicious code sering dirancang untuk mencuri data pribadi atau informasi sensitif. Data seperti username, password, informasi kartu kredit, atau dokumen rahasia perusahaan bisa menjadi target utama. Ketika data ini jatuh ke tangan yang salah, risiko pencurian identitas atau penyalahgunaan informasi meningkat.

Sebagai contoh, spyware adalah salah satu jenis malicious code yang merekam aktivitas pengguna, termasuk login ke akun penting seperti internet banking atau email. Dalam skala organisasi, kebocoran data pelanggan dapat menyebabkan pelanggaran hukum terkait perlindungan data.

Baca Juga:   Cloud VPS Nevacloud Kini Lebih Cepat! Upgrade ke AMD EPYC™ Genoa Generasi Ke-4.

3. Gangguan Operasional pada Sistem

Serangan malicious code dapat menyebabkan gangguan serius pada sistem dan latency jaringan. Kode berbahaya ini mampu melumpuhkan perangkat atau aplikasi, sehingga mengganggu produktivitas harian. Worm, misalnya, dapat menyebar melalui jaringan dan menyebabkan overload yang memperlambat atau bahkan menghentikan sistem operasional.

Bagi perusahaan, downtime akibat malicious code bisa sangat merugikan. Operasional yang terhenti berarti pelanggan tidak bisa dilayani, yang pada akhirnya menimbulkan ketidakpuasan dan potensi hilangnya kepercayaan.

4. Kerugian Finansial

Dampak finansial dari serangan malicious code sangat besar, baik dalam skala individu maupun perusahaan. Individu mungkin kehilangan uang akibat penipuan yang memanfaatkan data pribadi. Sementara itu, perusahaan harus menanggung biaya pemulihan sistem, denda hukum, atau bahkan kehilangan pendapatan selama masa downtime.

Menurut laporan industri, serangan ransomware rata-rata menelan biaya puluhan hingga ratusan juta rupiah per insiden. Selain itu, organisasi juga harus mengeluarkan biaya tambahan untuk memperkuat sistem keamanan mereka agar tidak menjadi korban serangan serupa di masa depan.

5. Penurunan Reputasi dan Kepercayaan

Dalam skala organisasi, serangan malicious code yang berhasil meretas data pelanggan dapat merusak reputasi perusahaan. Kepercayaan pelanggan adalah aset yang sangat berharga, dan kehilangan data mereka dapat membuat pelanggan enggan berbisnis dengan perusahaan tersebut.

Sebagai contoh, jika sebuah toko online mengalami serangan dan data kartu kredit pelanggan dicuri, pelanggan akan merasa dirugikan dan beralih ke kompetitor yang dianggap lebih aman. Dalam dunia yang semakin kompetitif, reputasi adalah salah satu kunci keberhasilan bisnis, sehingga dampak ini sangat merugikan.

6. Risiko Hukum dan Regulasi

Bagi organisasi, serangan malicious code seringkali memicu masalah hukum. Banyak negara memiliki regulasi ketat terkait perlindungan data, seperti GDPR di Uni Eropa atau UU PDP di Indonesia. 

Jika sebuah perusahaan gagal melindungi data pelanggannya, mereka bisa dikenai sanksi hukum atau denda besar. Selain itu, penyelesaian hukum akibat kebocoran data seringkali memakan waktu lama dan memerlukan biaya yang tidak sedikit, baik untuk litigasi maupun kompensasi kepada korban.

Cara Mengatasi Malicious Code

Source: Freepik

Mengatasi malicious code bukanlah hal yang mudah, tetapi dengan langkah-langkah yang tepat, kamu bisa melindungi perangkat dan data dari ancaman ini. Berikut adalah beberapa cara yang efektif untuk mengatasi dan mencegah serangan malicious code:

1. Gunakan Perangkat Lunak Keamanan yang Andal

Langkah pertama dan paling penting adalah memasang perangkat lunak keamanan seperti antivirus atau anti malware. Perangkat lunak ini mampu mendeteksi, memblokir, dan menghapus malicious code sebelum menginfeksi sistem. Pilih perangkat lunak yang memiliki fitur seperti pemindaian waktu nyata, pembaruan otomatis, dan perlindungan terhadap berbagai jenis ancaman.

Baca Juga:   Apa itu XSS, Cara Kerja, Teknik, dan Cara Mencegahnya

Beberapa antivirus juga menyediakan konfigurasi firewall bawaan yang membantu memfilter lalu lintas jaringan, sehingga kode berbahaya tidak dapat masuk melalui internet. Pastikan perangkat lunak ini selalu diperbarui agar mampu melawan ancaman terbaru.

2. Lakukan Pembaruan Sistem dan Aplikasi Secara Berkala

Malicious code sering memanfaatkan celah keamanan dalam sistem operasi dan aplikasi yang belum diperbarui. Oleh karena itu, pastikan semua perangkat lunak, termasuk sistem operasi, browser, dan aplikasi lainnya, selalu dalam versi terbaru.

Banyak pengembang perangkat lunak merilis patch keamanan secara rutin untuk menutup celah yang dapat dimanfaatkan oleh penyerang. Mengaktifkan pembaruan otomatis adalah salah satu cara termudah untuk memastikan sistem tetap aman.

3. Hindari Mengunduh dari Sumber Tidak Resmi

Perangkat lunak bajakan atau file yang diunduh dari sumber yang tidak tepercaya sering kali menjadi kendaraan bagi malicious code. Hindari mengunduh aplikasi, file, atau perangkat lunak dari situs yang mencurigakan atau tidak dikenal.

Sebagai gantinya, selalu gunakan platform resmi seperti Google Play Store, Apple App Store, atau situs web pengembang yang kredibel untuk mengunduh perangkat lunak. Memastikan sumber unduhan aman adalah langkah penting untuk menghindari resiko serangan.

4. Waspadai Phishing dan Email Mencurigakan

Malicious code sering disebarkan melalui email phishing yang mengandung tautan atau lampiran berbahaya. Jangan pernah mengklik tautan atau membuka lampiran dari email yang tidak kamu kenali, terutama jika email tersebut meminta informasi sensitif.

Untuk melindungi diri, pastikan kamu memverifikasi pengirim email dan membaca alamat email dengan cermat. Gunakan fitur filter spam pada layanan email untuk memblokir pesan-pesan mencurigakan.

5. Gunakan Jaringan yang Aman

Wi-Fi publik adalah salah satu media penyebaran malicious code. Hindari mengakses data sensitif atau login ke akun penting saat terhubung ke jaringan Wi-Fi yang tidak aman. Sebagai solusi, gunakan jaringan pribadi virtual (VPN) yang mengenkripsi koneksi internet kamu, sehingga melindungi data dari serangan man-in-the-middle.

Selain itu, pastikan router Wifi pribadimu menggunakan protokol keamanan yang kuat, seperti WPA 3, dan ubah kata sandi default menjadi yang lebih kompleks.

6. Backup Data Secara Berkala

Serangan malicious code seperti ransomware sering kali merusak atau mengenkripsi data, sehingga kamu kehilangan akses ke file penting. Dengan melakukan backup secara berkala, kamu dapat memulihkan data yang hilang tanpa harus membayar tebusan kepada penyerang.

Gunakan penyimpanan cloud computing atau perangkat keras eksternal yang aman untuk mencadangkan file. Selain itu, pastikan juga proses backup tersebut dilindungi dengan kata sandi atau enkripsi.


Yuk, Cegah Sistem Bisnis Anda dari Serangan Malicious Code!

Malicious code adalah ancaman berbahaya dalam dunia siber yang dapat merusak sistem, mencuri data, hingga menghancurkan reputasi. Serangan ini sering terjadi akibat celah keamanan, ketidak hati-hatian pengguna, atau kurangnya perlindungan perangkat. Dampaknya bisa sangat besar, mulai dari kerugian finansial hingga hilangnya kepercayaan pelanggan.

Namun, dengan langkah pencegahan seperti menggunakan perangkat lunak keamanan, memperbarui sistem secara berkala, dan mengamankan jaringan, risiko serangan dapat diminimalkan.Untuk perlindungan tambahan, gunakan layanan cloud VPS dari Nevacloud yang menawarkan keamanan tingkat tinggi, performa andal, dan fleksibilitas optimal. Dengan infrastruktur yang aman, kamu dapat menjalankan aplikasi dan menyimpan data penting tanpa khawatir akan ancaman malicious code. Pastikan keamanan digitalmu tetap terjaga bersama Nevacloud!

Avatar for Hiqbal Fauzi

About Author

Hiqbal Fauzi

As SEO Specialist at Deneva with a bachelor's in animal husbandry, passionate about digital marketing, especially in SEO.